Mohon tunggu...
ISJET @iskandarjet
ISJET @iskandarjet Mohon Tunggu... Administrasi - Storyteller

Follow @iskandarjet on all social media platform. Learn how to write at www.iskandarjet.com. #katajet. #ayonulis. Anak Betawi. Alumni @PMGontor, @uinjkt dan @StateIVLP. Penjelajah kota-kota dunia: Makkah, Madinah, Tokyo, Hong Kong, Kuala Lumpur, Langkawi, Putrajaya, Washington DC, Alexandria (VA), New York City, Milwaukee, Salt Lake City, San Francisco, Phuket, Singapore, Rio de Janeiro, Sao Paulo, Dubai, Bangkok.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Catatan Edisi Ke-100 Kompasiana Freez di Harian Kompas

26 Juni 2013   14:06 Diperbarui: 28 Juni 2020   14:15 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompasiana Freez edisi ke-100. (Harian Kompas)

Selama 101 minggu terakhir, atau sejak tanggal 28 Juli 2011, Harian Kompas secara kontinu menerbitkan Kompasiana Freez, halaman khusus berisi berita dan ulasan yang ditulis warga atau masyarakat umum. Saat ini, setiap Rabu (sebelumnya Freez hadir full-colour setiap Kamis), tercatat sudah 100 kali Freez menyapa pembaca Kompas. 

Lembar ini sejatinya merupakan versi cetak Kompasiana, sebuah media sosial yang memberikan kebebasan kepada setiap pengguna internet untuk menayangkan langsung informasi, opini bahkan karya fiksi yang mereka tulis di www.kompasiana.com. 

Layaknya media sosial lain, konten Kompasiana bersifat terbuka dalam arti berasal dari semua orang, tanpa batasan usia, latar belakang maupun domisili. Tapi semua artikel yang tayang di Kompasiana dikelola layaknya media massa, untuk memastikan tidak ada konten yang melanggar ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku. 

Salah satu edisi Freez yang dicetak berwarna.
Salah satu edisi Freez yang dicetak berwarna.

Pengelolaan juga dilakukan dalam rangka menghadirkan konten berkualitas untuk  khalayak pembaca. Salah satu bentuk pengelolaan yang dilakukan Kompasiana adalah dengan mengangkat artikel-artikel tersebut ke Kompasiana Freez. 

Kolaborasi antara dua media dengan dua tipikal yang berbeda ini, yaitu Harian Kompas sebagai media arus utama (mainstream media) dan Kompasiana sebagai media baru (new media) yang berisi konten-berbasis-warga (user-generated content), menghadirkan fenomena baru dalam konteks media dan arus informasi. 

Kompasiana versi cetak yang isinya diproduksi secara independen oleh pengelola Kompasiana ini secara tidak langsung juga ikut meningkatkan jumlah Kompasianer (penulis Kompasiana), berbarengan dengan semakin banyaknya tulisan-tulisan berkualitas. 

Freez edisi ke-80. (Harian Kompas)
Freez edisi ke-80. (Harian Kompas)

Dapur Freez 

Setiap minggu, Kompasiana menyodorkan satu tema kepada pembaca yang, di edisi minggu berikutnya, akan dijadikan sebagai artikel utama. Di luar dua "Artikel Utama", Kompasiana Freez menghadirkan rubrik tetap "Kawat Dunia" dan beberapa rubrik tidak tetap lainnya seperti "Liputan Warga", "Wisata", "New Media", "Hiburan" dan "Kesehatan". 

Artikel dipilih dengan mempertimbangkan keaslian cerita, akurasi dan aktualitas konten. Penulis yang masuk ke Freez juga diharuskan sudah memverifikasi akunnya, untuk menghindari adanya penulis anonim dan demi menjaga kredibilitas konten. 

Artikel-artikel yang dipilih itu kemudian diedit untuk keperluan cetak, sehingga apa yang ditulis oleh warga di Kompasiana boleh jadi berbeda dengan apa yang dimuat di Kompas. Pengeditan dilakukan tidak hanya untuk menyesuaikan kapasitas halaman, tapi juga untuk menyamakan gaya penulisan. 

Kumpulan lembar Freez. (hendrawardhana.com)
Kumpulan lembar Freez. (hendrawardhana.com)

Selain itu, verifikasi konten tak jarang dilakukan dengan menghubungi penulisnya baik lewat telepon, layanan pesan Kompasiana maupun email. 

Ke depan, Kompasiana akan mengembangkan pengelolaan konten model Freez ini ke dalam bentuk majalah, buku dan sebagainya. Hal ini dimungkinkan, mengingat banyaknya konten berkualitas yang ditulis masyarakat di Kompasiana. 

Begitulah sekilas isi dapur Kompasiana Freez. Semua proses itu dilakukan dengan semangat memberi apresiasi bagi para Kompasianer, sekaligus memancing gairah menulis di kalangan pembaca Kompas. 

Karena di era media sosial, pembaca koran bukan sekedar pembaca. Mereka adalah hadirin (audience) yang bisa diajak terlibat dalam interaksi multi-arah. Bahkan, mereka sudah berubah wujud menjadi pembuat berita. Yang saya maksud mereka adalah: Anda semua! 

ISKANDAR ZULKARNAEN 
Editor dan Pengelola Kompasiana 

Catatan: Tulisan di atas dimuat pertama kali di Kompasiana Freez edisi ke-100, Harian Kompas, Rabu (26/6/2013). 

Ikuti iskandarjet di Kompasiana, Facebook, Instagram dan Twitter.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun