Mohon tunggu...
ISJET @iskandarjet
ISJET @iskandarjet Mohon Tunggu... Administrasi - Storyteller

Follow @iskandarjet on all social media platform. Learn how to write at www.iskandarjet.com. #katajet. #ayonulis. Anak Betawi. Alumni @PMGontor, @uinjkt dan @StateIVLP. Penjelajah kota-kota dunia: Makkah, Madinah, Tokyo, Hong Kong, Kuala Lumpur, Langkawi, Putrajaya, Washington DC, Alexandria (VA), New York City, Milwaukee, Salt Lake City, San Francisco, Phuket, Singapore, Rio de Janeiro, Sao Paulo, Dubai, Bangkok.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Antara TKW dan BMI

6 Juni 2012   09:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:20 7090
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artinya, buat apa membuat istilah TKI, TKW atau BMI kalau hanya dimaksudkan untuk membedakan orang Indonesia dari jenis pekerjaannya? Toh di dalam negeri sendiri tidak ada pembantu yang disebut sebagai TKW (padahal jelas-jelas mereka wanita!).

Saat berkomunikasi di dunia maya, saya pribadi jarang menyapa teman-teman dengan ketiga istilah tersebut. Walau pun saya tahu persis jenis pekerjaannya. Kalau di Kompasiana, saya lebih senang menyapa dengan sebutan Kompasianer.

Kalau mau jujur, perlakuan tidak baik yang dialami oleh para pekerja Indonesia terjadi karena orang Indonesia sendiri tidak memperlakukan mereka dengan baik. Kalau kita menghormati dan menghargai setiap warga Indonesia yang sedang tinggal di luar negeri, masyarakat asing pun akan menghormati dan menghargai semua warga Indonesia yang tinggal di negara mereka. Perlakuan itu bisa diwujudkan, misalnya, dalam bentuk syarat dan ketentuan mempekerjakan warga Indonesia yang berlaku untuk semua jenis pekerjaan di semua negara.

Kembali ke pertanyaan di awal. Apa beda TKW dan BMI? Tidak ada bedanya sama sekali. Keduanya hanya istilah dan sebutan. Yang akan terus berganti di kemudian hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun