Mohon tunggu...
Zulkarnain El Madury
Zulkarnain El Madury Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Madura pada tahun 1963,
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang pemburu kebenaran yang tak pernah puas hanya dengan " katanya". Adalah Da'i Pimpinan Pusat Muhammadiyah peeriode 1990 sd 2007, selanjutnya sebagai sekjen koepas (Komite pembela ahlul bait dan sahabat) hingga 2018, sebagai Majelis Tabligh/Tarjih PC. Muhammadiyah Pondok Gede, Sebagai Bidang Dakwah KNAP 2016 -219 . Da'i Muhammadiyah di Seluruh Tanah air dan negeri Jiran ..pernah aktif di PII (Pelajar Islam Indonesia), Tinggal dijakarta

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mubahalah Habib Rizq:" Aku Bersumpah Demi Allah"

28 November 2013   12:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:35 4659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Walau disajikan dalam banyak sumber sebagai penguasa yang risau, dengan penuh semangat Yazid mencoba melanjutkan kebijakan ayahandanya dan menggaji banyak orang yang membantunya. Ia memperkuat struktur administrasi khilafah dan memperbaiki pertahanan militer Suriah, basis kekuatan Bani Umayyah. Sistem keuangan diperbaiki. Ia mengurangi pajak beberapa kelompok Kristen dan menghapuskan konsesi pajak yang ditanggung orang-orang Samara sebagai hadiah untuk pertolongan yang telah disumbangkan di hari-hari awal penaklukan Arab. Ia juga membayar perhatian berarti pada pertanian dan memperbaiki sistem irigasi di oasis Damsyik.".

Itu sebagai bukti bahwa Yazid bin Mu'awiyah adalah seorang perintis penyerangan "Konstantinopel" yang berhak mendapat ampunan dosa dari Allah. Lalu dengan tuduhan seorang Habib Rizq menyatakan Yazid adalah pemberontak, nyata tidak berlaku lagi atas dasar hadist tersebut. Karenanya perlu kebijakan khusus dalam memahami peristiwa karbala, agar pada akhirnya tidak menjatuhkan habib Rizq yang termakan "Mubahalanya sendiri". Banyak pujian kalangan kesaksian para ulama sekitar kebaikan Yazid dan kealimannya sebagai berikut :"

Kesaksian Muhammad Bin ALI bin Abi Thalib al Hanafiyah :

فقال له محمد بن علي بن أبي طالب المعروف بابن الحنفية: (ما رأيت منه ما تذكرون، وقد حضرته وأقمت عنده، فرأيته مواظباً على الصلاة، متحرياً للخير، يسأل عن الفقه ملازماً للسنة


Berkata Muhammad bin Ali bin Abi Thalib yang di kenal lurus : "Apa yang aku lihat darinya [Yazid bin Muawiyah] adalah apa yang engkau sebutkan:aku hidup dengan, dan aku berdiri shalat disisinya, beliau Yazid bin Mua’wiyah adalah orang yang memelihara shalat, sebagai orang yang perhatian pada sunah, selalu bertanya pemahaman din agar senantiasa mengamalkan sunah". Kalau menurut pendapat yang benar matinya Yazid , mati mendadak bisa terjadi pada siapa saja, sebagaimana yang menampa Ali dan Sahabat lainnya yang tragis matinya. Nah kematian tragis tak bisa dijadikan dalil untuk menghancurkan keberadaan orang lain.

Semoga tulisan ini bisa menjadi sumbang pemikiran habib Rizq untuk berpikir lebih jernih memahami sejarah lampau yang tak terdeteksi mata kita, karena hanya sebuah tulisan yang menjadi saksi, tentunya dari sudut mana sejarah itu ditulis, atas kearifan atau bukan, agar kelak tidak menyesal karena mubahala yang terucap harganya sangat mahal, sedangkan kita tak pernah koreksi dengan kesalahan.

‘Aliy bin Al-Husain ‘alaihis-salaam berkata :

رحم الله امرءا قبل نصيحتي، وحفظ وصيتي في الله ورسوله وأهل بيته فإن لنا في رسول الله أسوة حسنة....

فقالوا بأجمعهم: نحن كلنا سامعون مطيعون حافظون لذمامك غير زاهدين فيك ولا راغبين عنك، فمرنا بأمرك يرحمك الله، فإنا حرب لحربك، وسلم لسلمك، لنأخذن يزيد ونبرأ ممن ظلمك وظلمنا،،

“Semoga Allah merahmati seseorang yang menerima nasihatku, menjaga wasiatku yang berkaitan dengan Allah, Rasul-Nya, dan Ahlul-Baitnya. Sesungguhnya kami dalam diri Rasulullah adalah suri tauladan yang baik...”. Mereka semua berkata : “Kami semua akan mendengar, mentaati, dan menjaga kehormatanmu tanpa meninggalkanmu dan berpaling darimu. Maka, perintahkanlah kami, semoga Allah merahmatimu. Dan kami akan berperang karena peperanganmu, dan kami pun akan berdamai karena perdamaianmu. Kami benar-benar akan membawa Yaziid, dan berlepas diri dari orang yang mendhalimimu dan mendhalimi kami….....[tentunya kisah seperti ini tak akan bisa di utarakan syiah yang sangat banci dalam menyatakan kebenaran. Semoga menambah pengetahuan buat habib Rizq...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun