[caption id="attachment_344012" align="aligncenter" width="531" caption="Contoh Form,Pelayanan Transfer duit Kantor Pos Indonesia"][/caption]
Tidak seperti sebelum diberlakukan cara baru, pelayanan pos bisa disebut pelayanan paling baik sampai di tujuan, meskipun ada tujuan berada di hutan atau pelosok desa. Diberlakukannya aturan baru di Kantor Pos, terutama sekitar transfer uang dirasakan sangat ribet dan tidak membantu memudahkan konsumen mengirim uang.
Sisten baru pelayanan Kantor Pos ini termasuk cukup sulit, ketika dikonfirmasi kepada pegawai, katanya aturan BI, entah apa benar BI bikin aturan yang menyusahkan konsumen. Seolah tidak ada kepercayaan kepada pelanggan Jasa Pos.
Pada kolom Pengirim misalnya ditulis
Alamat KTP lengkap , mulai dari tanggal lahir, Pekerjaan, kewarganegaran dan nomor KTP.
Alamat Domisili Juga lengkap
Masa Laku KTP
Sumber
Tujuan Penggunaan Uang
Nomor Hp
Pertanyaan
jawaban
Lucunya setelah mengisi itu masih ada kolom "Pemilik Dana" Â yang juga terlalu lengkap rinciannya. Ini bukan saja dikeluhkan warga pengirim dana. Seolah juga yang bikin rincian semacam ini tidak mampu merumuskan secara baik "Form" pengiriman uang. Seolah dibuat oleh Intelijen, bukan ahli ekonome.
Banyak pelanggan Jasa Pos ini mengeluhkan aturan ribet yang dikeluarkan oleh Kantor Pos Pusat, tidak seperti awalnya, sederhana, tetapi menyenangkan pelangga. Sedangkan Form model baru ini bukan saja dikeluhkan, bahkan banyak pelanggan yang protes, bahkan sering ramai dengan pegawai Pos. Semoga Ini disadari oleh Penglolah Jasa Pos, kalau mau pelanggan Pos Bertahan, tak usah macam macamlah. Padahal konsumen itu raja, sudah sepatutnya Pos lebih menghormati konsumen, dari pada bikin aturan yang bisa membuat pelanggan jasa Pos pindah jasa.
Sebagai catatan tambahan, keluhan mereka: kami tidak kirim uang milyaran ke daerah kami, tetapi cuma ratusan ribu, masak harus seribet itu........
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI