Bunda memeluk adik seraya berkata, "Fadilah kan sudah mandi tadi. Sekarang yang mandi kakak."
Fadilah tetap ngotot ingin mandi bareng kakak. Dia tidak terima dilarang mandi lagi. Â
"Tadi kan mandinya sama bunda, sekarang sama kakak," katanya merajuk.Â
Ayah yang berada di depan pintu kamar eyang kembali tertawa melihat tingkah lucu Fadilah. Â "Ya sudah, Â adik boleh mandi bareng kakak, Â tapi hanya sebentar, " katanya.Â
Mendapat izin dari ayah membuat Fadilah girang. Ia mengajak Ibnu untuk menuju kamar mandi yang terletak di bagian samping rumah mereka. Â
"Ayo kakak. Bawa mainan ya, " katanya.Â
Ibnu mengikuti dari belakang. Dia enggan membawa mainan seperti yang diinginkan adik. Â
"Mandi saja, Â kita main air di kamar mandi, " tuturnya.Â
Selesai mandi keduanya disuapi bubur oleh ayah. Bermain sebentar di taman bagian belakang rumah. Kemudian kembali ke kamar dan tidur. Â
Sudah dua hari Ibnu dan Fadilah tidak mengikuti kegiatan belajar di Bimba (Bimbingan Belajar) Â Sinergi. Â Bukan karena keduanya malas, Â melainkan libur. Â
Di ruang tengah bunda dan ayah berdiskusi panjang terkait apa yang membebani pikiran Ibnu. Â Bunda menduga kepulangan eyang ke kampung menjadi faktor utama perubahan perangai IbnuÂ