Mohon tunggu...
Iskandar Mutalib
Iskandar Mutalib Mohon Tunggu... Penulis - Pewarta

Pengabdi Ilmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Musibah Setiap Pertengahan Desember

23 Desember 2018   12:09 Diperbarui: 23 Desember 2018   12:30 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oli yang tumpah di tengah jalan menyebabkan dirinya dan beberapa pengendara lainnya terseret hingga tiga meter. Celana panjangnya robek, dengkulnya berdarah, lampu motor patah, motor kembali rusak. 

Aco hanya menggeleng saat seorang ibu mengajukan pertanyaan kepada dirinya. "Gak papa kan mas. Apa yang luka."

Aco berdiri. Ia berusaha membangunkan motor yang rebah dengan susah payah. Dengan dibantu beberapa pengendara lain yang melintas, Honda putih miliknya kembali siap ditunggangi. 

Ia didera kebimbangan. Apakah .melanjutkan ke kantor atau pulang ke rumah. Sampai akhirnya ia memutuskan untuk pulang ke rumah. Namun, sebelum pulang ia menyempatkan diri mampir ke sebuah minimarket guna membeli baby oil untuk dioleskan pada bagian yang terluka.  Sebab, baby oil ampuh mengatasi luka. 

Aco juga tidak lupa mengabari bos besar tentang musibah yang dialaminya itu melalui pesan WhatsApp. 

"Sore bos, izin. Saya gak bisa masuk kantor hari ini karena mengalami musibah rutin di pertengahan Desember. Motor saya jatuh, celana dan jaket sobek, dengkul luka, jari kaki luka, tangan luka. Trims."

Membaca pesan Aco, bos besar hanya menjawab singkat. "Oke, GWS."

Sementara di rumah Ibu Aco, tak kuasa menahan tangis melihat putra kesayangannya pulang dengan tubuh penuh luka. 

"Nak..nak, apa dosa ibu, apa dosa ayah. Kenapa setiap pertengahan Desember kamu kena musibah seperti ini," katanya.

Aco memeluk ibunya. Ia menggeleng tak mengerti. Dia hanya minta ibunya memanggil tukang urut. 

"Jangan berpikir macam-macam Bu. Seperti kata ibu, ini musibah, cobaan dari Gusti Allah untuk umatnya yang selalu lalai menjalankan perintah-NYA," katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun