Mohon tunggu...
Iskandar Mutalib
Iskandar Mutalib Mohon Tunggu... Penulis - Pewarta

Pengabdi Ilmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Baki Bani Pendekar Danau Kelimutu (3)

27 November 2018   12:43 Diperbarui: 27 November 2018   12:56 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suhu di atas Danau Kelimutu sangat dingin. Binatang malam enggan keluar mencari makan. Apalagi cuma mengganggu kedua kakek-nenek penunggu Danau Kelimutu yang tengah bersemedi. Jangan-jangan mereka akan menjadi korban, dijadikan sarapan pagi kakek-nenek itu.

Kondisi berbeda terjadi di bawah danau. Air menghangat. Sukma Baki Bani yang tengah memainkan satu jurus baru gabungan jurus monyet menari di atas pelangi dan komodo menyapu musuh dengan sangat cepat tiba-tiba kembali ke raganya.

Raga yang tadinya membeku mulai bergerak memainkan jurus gabungan tersebut penuh kekuatan. Dari kedua tangan pemuda itu keluar warna pelangi sampai sebatas siku. Ikan-ikan yang berada di dekatnya mati, bebatuan berterbangan, entah dari mana datangnya, secara mengejutkan

sebuah benda berwarna kusam seukuran setengah meter menyerang Baki Bani. Pemuda tampan itu pun langsung menepisnya. Pertempuran tak bisa dielakkan. Benda asing tersebut menyerang penuh kekuatan, begitu pun Baki Bani. Sampai akhirnya, Baki Bani berhasil melayangkan pukulan ke bagian tengah si benda.

Benda berwarna kusam cenderung buluk itu pun langsung menancap di karang. Baki Bani tetap siaga, ia meyakini benda tersebut ada yang menggerakkan. Dan, tidak kembali menyerang. Setelah ditunggu sampai 10 menit, serangan tak kunjung datang. Baki Bani pun menghampiri benda yang menancap di karang. Ia sama sekali tidak tahu benda apa itu.

Namun, sewaktu kedua tangannya berusaha mencabut si benda. Tangannya dan si benda sama-sama mengeluarkan warna pelangi. Benda itu pun dengan mudah dicabut. Tanpa menunggu lama, ia membawa benda tersebut berjalan menuju permukaan danau.

Sementara itu, kedua kakek-nenek yang tengah bersemedi dikejutkan dengan suara parau yang biasa mereka dengar sewaktu muda.

"Manu dan Fitri, dengar kan baik-baik. Waktuku hanya sebentar. Golok pelangi telah memilih murid kalian sebagai tuannya. Ajarkan semua yang kau ketahui tentang golok tersebut, jangan digunakan untuk perbuatan yang tercela," katanya.

Kedua kakek nenek itu pun langsung membuk kedua kelopak matanya. Mereka masih tidak percaya mendengar suara gurunya. Guru yang telah berpulang puluhan tahun lalu. Namun, mereka harus cepat bergerak menyambut kehadiran sang murid dari dalam Danau Kelimutu.


Pendekar Monyet Pelangi dan Pendekar Komodo Putih berlari menuju pinggir danau. Tak perlu menunggu lama Baki Bani muncul dari dasar danau tanpa tersentuh air sedikitpun.

Melihat kedua gurunya telah menunggu di pinggir danau tiga warna tersebut, Baki Bani langsung menjatuhkan diri dan memberi salam hormat kepada kedua gurunya itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun