Saya tinggal disana kira-2 satu tahun dan berkesempatan berpuasa disana.
Karena tempat tinggal , kerja jauh dari masyarakat Indonesia dan Muslim saya me rasa terpencil  .
Hampir setiap hari saya harus bercerita tentang puasa pada teman-2 sekerja . Disana saya betul-2 tidak tahu, kapan imsak, kapan magrib. Semuanya dikira-2 sendiri saja.
Salah satu kesukaran, kalau makan atau berbuka diluar adalah kehalalan makan itu susah terjamin seratus persen.
Saya waktu itu tinggal sendirian di condominium . Sesekali saya ikut tarawih di KBRI dan kadang ada ibu-2 yang membawakan makanan sahur untuk saya.
Australia.
Saya pernah berpuasa dan berlebaran di Melbourne dan Sydney.
Dikedua tempat ini banyak masyarakat Muslim, terutama didominasi oleh turunan Turki ,Lebanon , Pakistan , India dan tentu Indonesia dan Malaysia.
Hampir semua mesjid disini menyediakan buka puasa , tentu dengan menu khas negara masing-2.
Persatuan masyarakat Indonesia juga cukup kompak dan mengadakan buka bersama, seperti Minang Saiyo, Â Paguyupan Pasundan, .
Dan dikota-2 besar ini tersebar cukup banyak makanan halal dan daging halal.