Mohon tunggu...
Ishadi Ishak
Ishadi Ishak Mohon Tunggu... karyawan swasta -

sapa pung hadi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sudut Korner Senja Pelipur Lara

20 September 2014   01:24 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:11 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

panah asmara hatiku,

sudut korner pengayoman,

mengais - ngais hatiku,

secangkir teh manis meneteskan dahaga,

puik - puik kendaraan lalu lalang,

kasmaran dua pelipur lara,

senja - senja matahari di kota daeng,

kelas - kelas sosok belahan jiwa,

metropolitan nan mengusik hati,

wajah - wajah postmodernis,

ketuk -ketukan pelepuh hati,

tak menggoreskan risalah surgawi.

kupetik - petik dedaunan mawar,

kau tengadahkan kedua tanganmu,

intuisi - intuisiku berbicara isyarat hatimu,

bagai roman  - roman mahabrata,

engkau yang dulu penuh mendawai - dawai,

jika hatiku dan jika hatimu,

kulangkah dan melangkah,

sang pemilik senja pelipur lara,

dedikasiku dan sanubariku,

kubuka mata hatiku padamu.

tutup buka tentang kisahku,

senja dan senandung cinta,

buaian bukanlah bualan terpongah,

maaf, maaf, dan maaf,

tak pantas dimiliki dan dicinta,

tatkala asahku dan asahmu,

hanyalah sumpalan belaka,

berilah titik  - titik pada lampu lilin.

corner pengayoman, 19 september 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun