Mohon tunggu...
Isfi Muiz Machmud
Isfi Muiz Machmud Mohon Tunggu... Relawan - Volunteer

Aditya Karya Mahatva Yodha

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Kekerasan Pada Anak Dapat Menghambat Perkembangan SDM Berkualiatas

24 September 2024   16:06 Diperbarui: 24 September 2024   16:10 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentu saja melihat permasalahan tersebut, kita sebagai manusia yang berjiwa sosial tidak akan pernah tinggal diam. Masih terdapat banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mencegahnya, demi melindungi anak-anak yang yang tidak bersalah serta menyelamatkan masa depan mereka dari segala bentuk kekerasan. Siapa lagi yang akan menyelamatkan masa depan bangsa dan negara Indonesia dari ambang kehancuran, kalau tidak kita sendiri. Kita tidak harus bergantung menunggu pemerintah bertindak terlebih dahulu. Sebagai manusia yang peduli akan perlindungan anak,kita bisa bekerjasama dengan lembaga kemasyarakatan atau mungkin komisi perlindungan anak untuk melakukan gerakan anti kekerasan pada anak.

dok. isfimuizmachmud
dok. isfimuizmachmud

Salah satu hal yang bisa kita lakukan di sini adalah dengan memberikan penyuluhan kepada semua orang tua untuk menjaga dan merawat anaknya sebaik mungkin,yaitu dengan cara mengingatkannya secara terus menerus agar mendidik anak dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang. Karena pada dasarnya orang tua yang terlalu sibuk bekerja, terkadang lupa akan pemberian kasih sayang kepada anak mereka sendiri.

Apalagi selama di tempat kerja,mereka kerap mengalami setres karena beban pekerjaan. Sudah barang pasti akan lebih mudah melampiaskan kekesalan pada anaknya. Saat itulah sesungguhnya letak hilangnya naluri mereka sebagai orang tua, yang dimana seharusnya mendidik anak penuh kasih sayang namun harus berubah dengan serba kemarahan dan kebencian terhadap anak. Dan anak pun harus terpaksa menjadi korban kekerasan fisik, padahal anak tersebut tidak tahu menahu letak permasalahan yang dialami oleh kedua orang tuanya.

Selain itu kita juga bisa melindungi anak dengan memantau secara langsung pada anak itu sendiri ketika mereka sedang sekolah. Dalam hal ini menjadi tanggung jawab pihak sekolah.Ada baiknya si anak kita tanya bilamana terdapat hal aneh yang mencurigakan yang terdapat pada mereka. Mungkin anak akan takut dalam menjawab, namun hal tersebut harus tetap dilakukan demi mendapatkan sumber informasi yang jelas. 

Bila sudah didapatkan kepastian bahwa hal tersebut benar-benar suatu bentuk kekerasan terhadap anak yang dilakukan oleh orang tua mereka, maka selanjutnya tugas pihak sekolah adalah dengan memberikan surat peringatan kepada orang tua wali murid. Bila hal tersebut masih tetap saja tidak berpengaruh,maka ada baiknya pihak sekolah mendatangi rumah orang tua wali murid. Dengan begitu mereka akan merasa diingatkan bahwasanya tindakannya selama ini dalam mendidik anak sangatlah salah.

Lalu bagaimana dengan anak yang tidak bersekolah, lalu mereka juga mengalami nasib yang sama? Seburuk-buruknya keadaan suatu anak meski mereka tinggal di rumah kumuh atau perkampungan pelosok sekalipun, pasti di situ ada pihak RT maupun RW yang bisa memantau secara langsung. Maka ada baiknya dalam hal ini pihak pemerintah turut campur tangan secara langsung dengan memberikan instruksi kepada lembaga kemasyarakatan maupun aparat desa untuk memantau semua hal yang berkaitan dengan kekerasan terhadap anak. 

Hal ini perlu dilakukan segera, mengingat kondisi kekerasan terhadap anak dari tahun ke tahun semakin meningkat.Sebelum semuanya terlambat, maka tidak ada salahnya bila pencegahan diupayakan lebih awal demi mewujudkan kehidupan anak yang aman, nyaman, dan berasusila.

foto kemah keluarga - mandalawangi cibodas 
foto kemah keluarga - mandalawangi cibodas 

Tindakan lain yang dapat dilakukan untuk mencegah kekerasan pada anak yaitu dengan menggalakkan suatu gerakan anti kekerasan pada anak (Say No to Child Abuse). Mungkin kita bisa memulainya dengan yang paling sederhana yaitu berupa pembagian brosur yang berisi ajakan kepada masyarakat untuk menggalakkan gerakan anti kekerasan. 

Brosur tersebut dapat dibagikan di tempat-tempat umum seperti terminal, stasiun, alun-alun, taman kota, mall, ataupun tempat umum yang lain. Dengan melakukan pembagian brosur, maka setidaknya kita telah berusaha mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk mendidik anaknya tanpa adanya tindakan kekerasan. Mereka sebagai orang tua akan kembali diingatkan betapa pentingnya mendidik anak dengan dilandasi kasing sayang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun