Mohon tunggu...
Isfi Muiz Machmud
Isfi Muiz Machmud Mohon Tunggu... Relawan - Volunteer

Aditya Karya Mahatva Yodha

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sosialisasi Kurikulum Merdeka, Implementasi Primer-Sekunder SDN Kebon Kosong 01 Pagi

15 Juli 2024   23:08 Diperbarui: 15 Juli 2024   23:19 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Interaksi  guru  SDN Kebon Kosong 01 Pagi  dengan peserta sosialisasi

Dikesempatan yang sama isfimuizmachmud7121 menanyakan perbedaan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum Merdeka Belajar KI Hajar Dewantara dan kelemahan serta faktor penghambat yang ditemukan pada penerapan Kurikulum Merdeka.?

Kurikulum Merdeka; terbuka untuk digunakan seluruh satuan pendidikan PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, Pendidikan Khusus, dan Kesetaraan. Merdeka Belajar; di tingkat PAUD/TK maknanya adalah merdeka untuk bermain, "paparnya. mungkin, lanjut Naomi Siregar "faktor penghambat ya.., seperti masih kurangnya sarana dan prasarana.

Terdapat kesesuaian antara Kurikulum Merdeka dengan konsepsi KI Hajar Dewantara mengenai pendidikan. Kesesuaian konsep tersebut ditinjau dari aspek Filosofis maupun Pedagogis, "kata Naomi.

Foto: Paparan; Naomi Siregar, S.PdKepala Sekolah SDN Kebon Kosong 01 Pagi
Foto: Paparan; Naomi Siregar, S.PdKepala Sekolah SDN Kebon Kosong 01 Pagi

Naomi Siregar mengatakan, "Sekolah adalah lembaga untuk para siswa mendapat pengajaran di bawah pengawasan guru. Sekolah adalah agen sosialisasi sekunder atau terjadi diluar lingkup keluarga, sosialisasi sekunder adalah proses sosialisasi lanjutan dari sosialisasi primer atau berlangsung dalam keluarga, memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu pada masyarakat dalam bentuk resosialisasi dan desosialisasi, kata Naomi Siregar.  (ispunk)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun