keagamaan yang dianut peserta didik;
5. Menguatkan toleransi antar umat beragama.
Adapun indikator keberhasilan AKPK
1. Tumbuhnya kesadaran relijius peserta didik;
2. Memperluas pengetahuan agama dan keagamaan peserta didik;
3. Berperilaku sesuai nilai dan tuntunan agama;
4. Meningkatnya kemampuan baca tulis kitab suci dan referensi
keagamaan;
5. Terciptanya kerukunan hidup antar umat beragama.
Saat  ini di kabupaten Purwakarta  sedang berlangsung Pendidikan Guru Penggerak angkatan 5. Seperti diketahui guru penggerak adalah  pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila. Guru penggerak akan berperan untuk salahsatunya menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolah dan di wilayahnya. Untuk menjadi Guru Penggerak, guru harus mengikuti pendidikan guru penggerak selama 6 bulan.
Berbicara komunitas praktisi pada pendidikan guru penggerak adalah strategi pelengkap bagi pengembangan profesi yang berkelanjutan. Konsep Komunitas Praktisi sudah banyak diterapkan oleh berbagai profesi dan penting pula diterapkan oleh para aktor utama dalam pendidikan yaitu guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah. Istilah Komunitas Praktisi diperkenalkan oleh Etienne Wenger dalam bukunya Community of Practice. Ia  mengatakan komunitas praktisi ialah  "Sekelompok individu yang memiliki semangat dan kegelisahan yang sama tentang praktik yang mereka lakukan dan ingin melakukannya dengan lebih baik  dengan berinteraksi secara rutin" (Wenger, 2012). Praktik yang dimaksud bergantung pada konteks peran sehari-hari anggota komunitas praktisi. Praktik dalam komunitas praktisi guru dapat berupa praktik mengajar dan interaksi dengan murid atau orang tua.