Phobia spesifik terdapat sebanyak 5-10lam populasi umum. Phobia spesifik ini tidak terbatas dijumpai pada kelompok anak saja, melainkan juga remaja dan dewasa bahkan petugas kesehatan sekalipun.
Individu tersebut biasanya memiliki ciri kepribadian tertentu seperti cemas menghindar atau terdapat riwayat trauma yang terkait dengan tindakan darurat medis. Kondisi tersebut tentunya perlu menjadi catatan dalam pertanyaan skrining awal dalam program vaksinasi COVID-19 di masyarakat.
Apabila dijumpai kasus phobia "cedera jarum suntik" di lapangan tentu klinisi tidak perlu panik. Pemberian obat Betha-blocker dapat disediakan dalam menurunkan hiperarousal otonomik yang muncul pada situasi darurat akibat takut jarum suntik pada individu yang akan divaksin.
Latihan relaksasi sederhana dengan cara pengaturan pola nafas dapat direkomendasikan sebagai permulaan untuk mempersiapkan psikologis individu tersebut mendapat suntikan vaksinasi COVID-19.
Sebagai simpulan, mari kita sukseskan program vaksinasi COVID-19 dari pemerintah ini sebagai upaya membasmi virus corona sampai habis. Tetap selalu berpikir positif dan tidak melupakan protokol kesehatan 4M yang ditetapkan oleh pemerintah di masa pandemi COVID-19.
***
Referensi:
Ibrahim AS. Panik Neurosis dan Gangguan Cemas. Cetakan Pertama. PT Dian Ariesta. Jakarta, Mei 2003.
Ebert MH; Loosen PT; Nurcombe B. Current Diagnosis & Treatment in Psychiatry. McGraw-Hill International Editions. New York, 2000.
Penulis: dr Isa Multazam Noor. MSc, SpKJ(K) -- Psikiater Anak & Remaja dan Dosen Klinis di FK YARSI Jakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H