tertekam mata ini untuk menutup sebuah bualan
Kerontang raga ini menunggu fajar,
Ketika memeluk pagi tanpa tawa
Pandanganku menjadi kabur,
Tuhan, apakah ini pertanda?
Ku, kembali merenung
Dalam pagi melongo,
terbawa arus tak bertujuan
Hingga menunggu jawab dari Tuhan.
Isal Teje, 5 Desember 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!