Mohon tunggu...
Isa Lisia Nurcholila
Isa Lisia Nurcholila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Brawijaya

Mahasiswa Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang Jawa Timur.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Mahasiswa dalam Menyongsong SDGs Guna Menyejajarkan Indonesia dengan Negara-negara Maju

27 Mei 2022   15:05 Diperbarui: 27 Mei 2022   15:09 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbagai jenis sampah yang disebutkan di atas hanya dapat menimbulkan masalah jika tidak dikelola dengan baik. Langkah awal pengelolaan sampah bisa dimulai di tingkat rumah tangga. Saat ini, sebagian besar masyarakat Indonesia masih belum memilah sampah di rumah. 

Berdasarkan survei yang dilakukan Katadata Insight Center di 5 kota besar, tercatat kurang dari separuh masyarakat yang memilah sampah di rumah, yaitu hanya 49,2%. Dilihat dari angka tersebut, ada 77,6% yang telah membagi sampahnya menjadi sampah basah dan sampah kering.

Permasalahan sampah adalah kemudahan masyarakat untuk membuang sampah, pernyataan Morgan (2009). Dalam menangani sampah, masyarakat biasanya tidak terlalu memikirkan sumber sampah dan apa yang terjadi dengan sampah tersebut. Ini akan mendorong masyarakat untuk terus menghasilkan lebih banyak sampah.  

Oleh karena itu, untuk mengurangi jumlah sampah, orang harus dibuat berpikir mengenai jumlah sampah yang dihasilkan dan akibat--akibat yang ditimbulkan. Apabila masyarakat sadar akan masalah sampah akan lebih mudah menangani masalah sampah karena akan mendorong masyarakat untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dan mendorong mereka untuk menangani sampah dengan lebih baik.

Dengan adanya banyak sekali permasalahan sampah dan juga pengelolaannya, berbagai kebijakan telah dikeluarkan oleh pemerintah. Dimana kebijakan-kebijakan tersebut ditujukan agar mampu mengatasi banyaknya permasalahan sampah yang terjadi. Namun seharusnya upaya yang dilakukan pemerintah tidak cukup hanya sampai disitu, tetapi juga dengan disertai tindakan konkrit dalam rangka implementasi kebijakan yang telah dibuat sebelumnya.

Peran penting inilah yang seharusnya diambil oleh para mahasiswa. "Beri aku 10 pemuda (mahasiswa) akan  kugoncangkan dunia," itulah sepenggal pidato Soekarno, sang pendiri bangsa Indonesia. Dimana kalimat tersebut mengisyaratkan betapa pentingnya peran mahasiswa dalam mengubah kehidupan bangsa ini. 

Mahasiswa artinya adalah orang yang sedang belajar di perguruan tinggi. Namun sebetulnya makna mahasiswa tidak sesempit itu, menjadi seorang mahasiswa itu memiliki arti yang luas bukan hanya sekedar statusnya saja yg terdaftar di instalansi perguruan tinggi. Menjadi suatu kebanggan sekaligus tantangan tersendiri menyandang gelar mahasiswa. Karena betapa besar ekspektasi dan juga tanggung jawab yang diemaban oleh mahasiswa.

Mahasiswa sebagai generasi muda yang mempunyai peranan penting dalam menyongsong SDGs guna menyejajarkan Indonesia dengan negara-negara maju khusunya permasalahan sampah. Mahasiswa merupakan insan akademis juga makhluk sosial, yang diharapkan bisa membawa banyak perubahan terhadap perwujudan pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia dengan tingkat intelektual yang dimiliki.

Yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah sampah tersebut adalah pengolahan sampah yang ada. Pengelolaan sampah melalui metode 3P juga dapat dijadikan sebagai salah satu pilihan dalam pengelolaan sampah karena secara efektif dapat mengurangi permasalahan persampahan. Dalam Vesilind (2002), metode 3P dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengurangan (Reduce)

Pengurangan sampah dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:

  • Mengurangi jumlah bahan yang digunakan di setiap produk tanpa mempengaruhi fungsi produk
  • Meningkatkan masa umur produk
  • Menghilangkan kebutuhan akan produk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun