Kemudian sampah yang tercampur diberi air bersih hingga cuckup penuh dan EM4 yang berfungsi sebagai bakteri activator dengan takaran 1 tutup botol per liter air dan aduk hingga rata. Setelah diaduk dengan rata kompos cair dalam ember ditutup dan didiamkan selama 2 minggu untuk menunggu proses pengomposan jadi. Penutupan ember tidak dilakukan terlalu kencang atau rapat untuk menghindari kompos cair luber akibat gas metan.Â
Setelah 2 minggu berlalu kompos cair dapat disaring ke botol atau wadah yang lebih kecil dan siap menjadi pupuk cair tanaman, dengan takaran 100 ml kompos cair tiap 10 liter air penyiraman. Materi-materi mengenai sampah dan kompos cair termasuk pembuatan yang telah dijelaskan Saya berikan sebagai materi edukasi pada masyarakat RW 02.
Harapan Saya dari program yang Saya laksanakan pada masyarakat RW 02 agar warga dapat memaksimalkan potensi hobi tanam menanam yang banyak dilakukan oleh masyarakat RW 02. Dari edukasi pengurangan sampah melalui pembuatan kompos, masyarakat RW 02 juga dapat membuat kompos cair secara mandiri dan dapat membuahkan panen yang lebih berkualitas.Â
Apabila hal-hal kecil tersebut didiskusikan/dikomunikasikan pada komunitas yang tepat, kompos dan hasil panen yang berkualitas menjadi potensi jual yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat RW 02. Selain perekonomian warga yang meningkat, tujuan-tujuan yang lebih besar seperti tujuan SDG's terkait lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan perlahan dapat tercapai.
Reporter : Isaaf Faadhilah / Fakultas Teknik: Teknik Lingkungan
Dosen Pembimbing Lapangan : Ir. Djoko Suwandono, MSP.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H