Mohon tunggu...
Alifis@corner
Alifis@corner Mohon Tunggu... Seniman - Seniman Serius :)

Sebagaimana adanya, Mengalir Seperti Air | Blog : alifis.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ujang, Manusia Merdeka

17 Agustus 2021   21:35 Diperbarui: 19 Agustus 2021   16:30 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pak Ujang berlenggang tanpa banyak dihisab sebagaimana yang lain yang selama di dunia berkonflik dengan sesama, menelantarkan didikan keluarga, masih berat terikat harta, banyak bicara tanpa makna, sering memutus silaturahmi, mudah menyalahkan pihak lain untuk mengedepankan kepentingan diri. Astaghfirullah...

Ternyata merdeka yang pak Alba dan para sahabat bayangkan, begitu absurd dan dangkal. Hanyalah ego dan kesombongan yang terekspresi dari logika, akal, emosi diri sendiri yang tidak membumi apalagi berbau akhirat.

Dan di sudut hati kecil pak Alba memaklumi ketika sebagian besar umat memilih sholat dirumah, mentaati aturan pemerintah itu juga pilihan dan pilihan adalah kemerdekaan. Lebih dalam, di ranah yang tidak terjangkau logika akal, bisa jadi yang dirumah sholat lebih khusyuk dan kidmat. Kita tidak tahu.  Itu sudah urusan kemesraan yang istimewa Allah dengan makhlukNya. 

Paling tidak sebuah pilihan telah dijatuhkan dengan sepenuh hati. Bukan keterpaksaan atau antipati. Dan Allah tahu benak setiap makhluknya. 

Akhirnya, biarlah manusia bebas merdeka menilai dengan persepsi akal logikanya, apapun dihadapannya. Jangan menuntut semua faham dan berfikiran yang sama. Yang penting, semua memiliki kesadaran bahwa manusia itu tidak lebih mulia dari lainnya saat dirinya merasa lebih baik dan lebih tinggi derajatnya. 

Pak Alba bilang, "Tetaplah jadi diri yang sadar penuh hadir utuh". Nah itu yang sulit, karena manusia lekat dengan perubahan. 

alifis@corner
170821

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun