***
Ketiga faktor internal tersebut telah menguliti bahasa daerah secara perlahan hari demi hari. Dinamika masyarakat modern saat ini mematikan perkembangan bahasa daerah, bahkan membunuhnnya pelan-pelan. Selain faktor internal itu, kita pun perlu melihat faktor eksternal yang bertanggung jawab atas pudarnya bahasa daerah ini :
1. Modernisasi dan Globalisasi
Kemajuan peradaban yang canggih dan modern telah menciptakan proses globalisasi telah membuat dunia bagai kampung/desa raksasa yang terhubung oleh media komunikasi yang terus menglami perkembangan.Â
Kemudahan akses komunikasi dan informasi yang dirasakan sebagai implikasi dari kemajuan tersebut tak lebih dari benalu yang menggerogoti kesuburan bahasa daerah.Â
Media tersebut tak lebih daripada "makelar budaya" asing, termasuk bahasa asing, yang menginternalisasikan bahasa asing kepada masyarakat sehingga terbuailah mereka akan kelestarian bahasa daerahnya, bahasa bangsanya.
2. Eksistensi Bahasa Asing di Indonesia
Bahasa asing yang telah ada di tanah air ini sejak masa kolonial kian eksis dan lestari. Modernisasi telah menuntut masyarakat untuk menguasai bahasa asing agar dapat berkonstestasi di dunia internasional, baik dalam aspek pendidikan, bisnis, ataupun politis.Â
Memang hal ini baik jika dapat mengharumkan nama bangsa kelak, namun tanpa disadari semakin kita berhasrat dan pandai berbahasa asing, semakin bodoh pula kita untuk mengacuhkan bahasa daerah sebagai harta bangsa ini.
3. Dominasi Kultural
Globalisasi telah menyemai benih-benih budaya barat ke berbagai belahan dunia sehingga terjadi pertautan antara budaya lokal dan budaya global. Demikian pula bahasa, bahasa asing yang telah mendominasi kehidupan masyarakat modern telah mengikis kebutuhan masyarakat akan bahasa daerah.Â