"Setelah nunggu sebulan, dapat panggilan di sana. Ya, mau enggak mau ditempatkan di situ karena pada saat itu memang lagi butuh pekerjaan," ujarnya sambil membenarkan rambutnya yang bermodel cepak.
Bak terkena durian jatuh, dirinya sangat bersyukur akan hal tersebut. Rute Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) - Condongcatur sampai menjadi jalanan yang dihafal mati oleh Danu. Bagaimana tidak, hampir sembilan tahun lamanya, dirinya harus melintasi labirin itu saban hari.
Dalam kurun waktu tersebut, Â ayah dari satu anak itu berangkat dari rumahnya di Gunungkidul tiap pagi. Menempuh perjalanan sekitar 96 km rute terdekat hingga 116 km pada rute terjauh pulang-pergi.
"Jadi, dari sini (Gunungkidul) ke Gambiran dulu. Setelah itu, antar-antar barang, sampai yang paling jauh itu ke Jakal KM 9. Setelah itu, balik lagi ke kantor untuk absen sebelum pulang ke rumah," jelas Danu ketika ditemui pada Sabtu (22/6).
Hampir sembilan tahun lamanya berkutat dalam rutinitas itu, Danu mengaku jarang menemui kejenuhan. Passion-nya yang menyukai jalan-jalan membuatnya sangat menikmati pekerjaan ini, meski mengharuskan dirinya berkendara motor hampir seharian.
Baru Maret 2024 kemarin ini, Danu mendapatkan surat pemindahan kerja ke wilayah baru sekaligus dengan jabatan baru. Ia diangkat menjadi Leader Delivery atau penanggung jawab pengiriman barang di gudang JNE Gunungkidul.
Suka Duka Hidup Bersama JNE
Pemindahannya ke tempat kerja yang baru menjadi kebahagiaan sekaligus tantangan baru bagi Danu. Secara geografis, lokasi tersebut lebih dekat dengan tempat tinggalnya.
Danu hanya perlu menghabiskan 24 menit untuk sampai di gudang JNE Gunungkidul. Sebelumnya, ia harus menempuh perjalanan hampir 40 menitan setiap hari ke JNE Gambiran.
Empat bulan bekerja, Danu lebih banyak berinteraksi dengan layar komputer. Berbanding terbalik saat ia menjadi kurir. Menurutnya, "Lebih nyaman ritme kerja yang sekarang. Namun, terkadang mengantarkan barang, dingat-dingat, juga menyenangkan."