Mohon tunggu...
muhammad irwin
muhammad irwin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Suhartian: Pahlawan Cahaya untuk Masyarakat Pedalaman

26 Juni 2016   17:33 Diperbarui: 26 Juni 2016   18:01 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika kamu adalah orang yang suka membaca artikel seseorang yang menginspirasi tidak salahnya kamu membaca artikel yang satu ini, lelaki ini adalah orang sangat rajin, sederhana, pantang semangat dan juga peduli dengan masyarakat khususnya masyarakat pedalaman.

Siang itu, di hari yang cerah saya berencana untuk datang kekediaman Pak Suhartian yaitu rumah seseorang yang ingin saya wawancara, jarak rumah beliau tidaklah jauh dengan rumah saya, hanya sekitar 400 meter. Sesampainya di rumah beliau, sambil mengucapkan salam saya melihat bahwa beliau lagi asyik beristirahat sambil menonton televisi, dan beliaupun membalas salam saya. Setelah bersalaman saya mengatakan ingin mewawancarai beliau, beliaupun tersenyum dan menyetujui ucapan saya, dari situ lah awal pembicaraan kami.

Ada beberapa pertanyaan yang saya ajukan kepada beliau, seperti awal mula ia berasal, tanggal lahir beliau dan keluarganya, serta saya meminta izin untuk menceritakan tentang kisah hidup beliau dan usaha yang beliau tekuni sekarang ini.

Awal cerita : Pak Suhatian adalah seorang yang sangat gemar membaca dan menulis ini masih di bilang cukup keren dan muda. Dia mempunyai tinggi badan 169 cm, bernama lengkap Ir. Suhartian atau biasa di panggil “ Pak Suhartian ”, lahir di Semparuk 5 Januari 1968 dan memiliki seorang istri yang cantik, Ibu Dahlia ia lahir di Sambas 7 Oktober 1973, yang di karuniai seorang anak laki - laki bernama Fajru lahir di Sambas 25 desember 1997.

Beliau memulai sekolahnya di, SD Semparuk, SMP swasta PGRI 10, SMA N Pemangkat dan melanjutkan sekolah di Universitas Tanjungpura Fakultas Pertanian.

Banyak kisah yang beliau ingin ceritakan, hanya saja ia bilang yang paling menarik ialah ketika beliau melanjutkan sekolah ke jenjang Universitas. Di zamannya pada saat melanjutkan kuliah di tahun 1981 dan ketika selesai kuliahnya ia langsung mendapat gelar Insinyur karena, di zaman itu belum adanya gelar Sarjana yang ada hanyalah gelar Insinyur atau “ Ir “ Ujarnya.

Pak Suhartian ini adalah orang yang sangat ulet dalam belajar sejak masih mengenyam ilmu di Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas, beliau selalu masuk dalam rengking 3 besar, memulai mengikuti organisasi di zaman SMA dan bahkan pernah menjabat menjadi Ketua OSIS di sekolahnya.

Kegemarannya dengan kegiatan organisasi di tekuni beliau hingga kuliah, seperti mengikuti organisasi Himpunan, kegiatan amal dan bahkan ia pernah menjabat sebagai Ketua BEM di Fakultas Pertanian Universitas Tanjung Pura di zamannya.

Beliau mengatakan bahwa, alasan mengapa ia gemar mengikuti kegiatan organisasi adalah ingin menambah wawasan, mendapat pengalaman skill untuk modal apabila ingin melamar pekerjaan, menambah daftar teman dan juga dengan mengikuti organisasi ada banyak hal baru yang kita dapatkan.

Saat masih mengikuti organisasi di kampus, beliau sering memilih di bagian bendahara dan sekretaris karena menurutnya, di bagian itulah kita dapat memperoleh ilmu bagaimana cara mengolah, memanajemen waktu dan biaya yang kita pertanggung jawabkan.

Setelah selesai dengan perkuliahannya, beliau mencoba peruntungan dengan melamar sebagai Pegawai Negri Sipil ( PNS ), dan Alhamdulillah diterima menjadi PNS di Semparuk kala itu, namun ia merasa bosan dengan pekerjaanya, karena gaji yang didapatnya menjadi PNS masih kurang untuk kehidupanya sehari – hari apa lagi, menjadi PNS di kala itu sangat susah, karena harus rela di kirim kemanapun untuk bekerja walaupun jarak rumah dan tempat bekerja jauh “ tutur beliau ”.

Semenjak itu beliau berhenti bekerja menjadi PNS, ini justru bertolak belakang dengan keinginan orang tuanya, orang tuanya sangat marah kepada beliau karena menjadi PNS adalah amanah dari orang tua beliau. Bahkan orang tuanya pernah mengatakan “percuma saja menyekolahkan mu tinggi – tinggi, menghabiskan uang banyak untuk menyekolahkanmu“.

Karena pemikiran Suhartian Yang tak sepaham dengan Orang Tuanya, ia memulai merantau di Pontianak, beliau pernah berjualan pakaian bekas ( lelong ), menjual gula merah dan menawarkan jasanya sebagai guru ngaji.

 Setelah beberapa bulan melakukan kegiatannya usahanya bisnisnya, beliau melihat dikoran bahwa ada lowongan pekerjaan menjadi anggota PNPM mandiri, beliau ikut serta dalam melamar pekerjaan dan “ Alhamdulillah Allah swt, memberikan anugrah kepada beliau”. Beliau di terima di PNPM mandiri pedesaan sebagai bendahara di daerah pedalaman dan perbatasan.

PNPM atau Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan, adalah merupakan salah satu mekanisme program pemberdayaan masyarakat, yang digunakan dalam upaya mempercepat penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja di wilayah perdesaan. Seluruh anggota masyarakat diajak terlibat dalam setiap tahapan kegiatan secara partisipatif, mulai dari proses perencanaan, pengambilan keputusan dalam penggunaan dan pengelolaan dana, sesuai kebutuhan paling prioritas di desanya, sampai pada pelaksanaan kegiatan dan pelestariannya.

Dari awal itu lah beliau menikmati pekerjaanya, karena menurut beliau pekerjaan yang ia lakukan sangat sesuai dengan apa yang di inginkan, bukan hanya mendapat gaji, bekerja di PNPM mandiri juga dapat mendapatkan kebahagian batin karena bisa membantu memajukan masyarakat pedesaan.

Namun setelah beberapa tahun beliau bekerja, ada salah satu bawahannya yang melakukan korupsi dana bantuan desa, dengan rasa malu dan kecewa beliau akhirnya mengundurkan diri bersama 2 temannya yang bekerja di PNPM mandiri pedesaan.

Walaupun statusnya menganggur tanpa pantang menyerah, apa yang beliau pelajari di PNPM mandiri sekarang coba digeluti dan dipraktekan, dengan membuka perusahaan sendiri dan mengajak ke 2 temannya, yaitu Abang Amirullah ST dan Iwan Supardi ST mereka berdua sama – sama lulusan Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura, Pak Suhartian dan dua temannya bekerja sama berencana membuat perusahaan baru.

Dari situlah tercipta perusahaan “ Lembaga Energi Hijau ”. Lembaga Energi Hijau adalah sebuah perusahaan swasta yang membantu mewujudkan kemandirian masyarakat, dalam pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, dengan memanfaatkan potensi yang ada melalui pengembangan pengetahuan dan teknologi yang ramah lingkungan, untuk kesejahteraan rakyat dengan memanfaatkan sumber daya alam seperti air, udara dan lain – lain.

Profil “ Lembaga Energi Hijau ”

  • Nama Organisasi : Lembaga Energi Hijau
  • Alamat Pos : Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo Gg. Sepakat 6 Komplek Mitra

Utama 6 No. 5B Pontianak (78115), Kalimantan Barat

  • Website : www.lembagaenergihijau.blogspot.com
  • E-mail : lembagaenergihijau@yahoo.com

Perusahaan ini bukan hanya membantu masyarakat merasakan listrik, tetapi juga mendidik masyarakat di pedesaan seperti : mengajarkan budi daya ikan air tawar, membuat kerajinan dan menanam pohon – pohon berharga jual tinggi ( garu dan jati ). Beliau mengatakan “ Uang bukan lah tujuan utama saya untuk menciptakan suatu perusahaan ini, tetapi tujuan utama saya adalah untuk membantu masyarakat pedalaman atau pedesaan sama – sama merasakan cahaya listrik , Bukan hanya di kota tetapi di pedalaman desa “.

Berkat kerja keras beliau dan teman – temannya, Lembaga Energi hijau mendapat pengahargaan dari Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral di tahun 2014.

profil-calon-pe-2014-prakarsa-1-638-576fae7ff396739e0bfb8e65.jpg
profil-calon-pe-2014-prakarsa-1-638-576fae7ff396739e0bfb8e65.jpg
Serta mendapat bantuan dana hibah dari :
  • UNDP : United Nations Development Programme ( lembaga PBB )
  • USAID : United States Agency for International Development ( Amerika Serikat )

Sudah banyak desa yang mereka bantu seperti :

  • Dsn. Sungkung II, Desa Sungkung, Kec. Siding, Kab. Bengkayang (2009);
  • Desa Suruh Tembawang, Kec. Entikong, Kab. Sanggau (2010);
  • Dsn. Suruh Engkadok, Desa Pala Pasang, Kec. Entikong, Kab. Sanggau (2010);
  • Dsn. Punti Tapau, Desa Nekan, Kec. Entikong, Kab. Sanggau (2010);
  • Dsn. Telogah, Desa Idas, Kec. Noyan, Kab. Sanggau (2010);
  • Dsn. Semamek, Desa Bentiang, Kec. Air Besar, Kab. Landak (2010);
  • Dsn. Pala Pasang, Desa Pala Pasang, Kec. Entikong, Kab. Sanggau (2011);
  • Dsn. Mangkau, Desa Pala Pasang, Kec. Entikong, Kab. Sanggau (2011);
  • Dsn. Entabang, Desa Pala Pasang, Kec. Entikong, Kab. Sanggau (2011);
  • Dsn. Punti Engkaras, Desa Nekan, Kec. Entikong, Kab. Sanggau (2011);

Ini bukti peresmian PLTA di dusun Lubuk Tajau Kec. Naga Taman Kab. Sekadau di tahun 2011.

foto-persmian-576fadfecd92734e0a3cd53e.jpg
foto-persmian-576fadfecd92734e0a3cd53e.jpg
foto-bersama-576fae30bf22bda8113a8a1f.jpg
foto-bersama-576fae30bf22bda8113a8a1f.jpg
KATA MOTIVASI

“lebih baik mencoba dari pada tidak sama sekali, orang yang takut gagal tidak akan pernah merasa sukses. Justru kegagalan lah yang menempa orang menjadi sukses“ ( Suhartian ).

“Sekian terima kasih ”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun