Mohon tunggu...
Irwan Zebua
Irwan Zebua Mohon Tunggu... Pengacara - sleeper

Anak kesayangan Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fikber 3] Jari Tangan Bay

1 Desember 2015   03:13 Diperbarui: 1 Desember 2015   03:14 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“ Ane mau menawari perdamaian abadi dengan kalian,” lanjutnya.

“ Kami tidak ingin berdamai dengan jomblo sepertimu, jadi pergilah dari sini,” cetus jari telunjuk.

Namun Benjol terus berusaha untuk berdamai dengan para jari. Melihat keseriusan Ben, Jari Telunjuk akhirnya luluh dan mau mendengar penjelasan Ben mengenai kedatangannya.

“ Jadi Lu mau tau kenapa saya melepaskan diri dari tangan Bay?” tanya Telunjuk,

“ Kalau kamu tidak keberatan,” jawab Ben.

“ baiklah , saya akan menjelaskan sebab-musabab kejadian mengerikan itu,” ucap Telunjuk dengan mata berkaca-kaca.

“ Dulu ketika Bay mengikuti perlombaan memanggil hewan terkecil tingkat Internasional, aku dipermalukannya di hadapan semua orang. Bahkan saudara sejariku pun ikut menertawaiku karena kejadian itu,” tutur Telunjuk memulai ceritanya.

“ Kok bisa di permalukan?” tanya Ben penasaran.

“ Perlombaan tersebut diikuti oleh tiga Negara, yaitu Amerika , Afrika Selatan, Indonesia.  Amerika , mendapat giliran pertama.  Lalu peserta dari Amerika berteriak  huhu haha hehe. Lalu datanglah cicak menghampiri peserta dari Amerika tersebut, semua penonton bersorak, ” kenang Telunjuk.

“Bagaimana dengan Afrika Selatan dan Indonesia ?” tanya Ben dengan serius.

“  Peserta dari Afrika Selatan berteriak , Auooow uuuoo, dan gerembolan  kecoak pun datang . hal tersebut membuat penonton semakin bersorak riuh. Ketika tiba giliran Indonesia , Bay  hanya tersenyum kepada penonton dan mengarahkanku ke bokongnya lalu menggesekkanku di antara  belahan bokongnya. Setelah itu dia mengangkatku ke atas,” ungkap telunjuk dengan sedikit terbata-bata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun