Mohon tunggu...
Irwan.
Irwan. Mohon Tunggu... Guru - Blog pribadi

Berbagi dengan apa yang kita miliki

Selanjutnya

Tutup

Love

Separuh Perjalanan

23 Oktober 2022   22:44 Diperbarui: 23 Oktober 2022   22:58 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta, 12 September 2012

Pertemuan ini berawal dari ketidaksengajaan. kala itu aku masih menjadi seorang mahasiswa di salah satu universitas swasta di Jakarta.

selasa pagi adalah waktu yang selalu aku tunggu-tunggu. karena aku pasti ada mata kuliah pagi yang kebetulan kelas ku bersebelahan dengan kelas lain yang berbeda jurusan. setiap pagi aku merasa sangat ingin melihat wanita yang aku rasa tatapan dan kepribadian yang berbeda dengan yang lain. seminggu terlewati aku mencari tahu tentang wanita yang sering aku lihat didepan kelasnya itu,

namanya Adita, nama yang indah seperti senyum ringan yang selalu aku lihat ketika dia bertegur sapa dengan teman sekelasnya.

aku merupakan mahasiswa dari jurusan FKIP semester 5 dan Adita semester 3.

sesekali aku diam-diam mencuri pandangan dari kejauhan, semakin hari aku tak terbiasa jika tak melihatnya. hingga pada suatu hari aku memberanikan diri untuk menghampirinya dengan alasan bertanya tentang dosen yang sama dengan kelasnya namu itu hanya alasan ku saja.hehe...

aku : aku bertanya pada dia "permisi, maaf kamu adita kelas biologi kan?"

adita: "iya, ada apa ya ka kalo boleh tau" jawabanya sambil tersenyum.

aku: "oia pak Yongki dosen statistik di kelas kamu hari apa ya?"

Adita: " beliau ada dikelas aku hari kamis ka jam 10."

perbincangan tak terasa sampai aku sedikit tahu karakternya, dia wanita yang ramah dan santun.

singkat cerita kami mulai berteman dan hampir setiap hari kami berkomunikasi. hari-hariku terasa lebih memiliki arti dan membuat aku merasa nyaman dan bahagia mengenalnya.

seiring waktu berjalan kami saling mengisi, canda tawa dan sedih kami lalui bersama.

komitmen untuk selalu bersama kami pegang masing-masing dan saling percaya membuat aku yakin jika dia lah yang aku cari selama ini.

namun jumat kali ini diujung hari perkuliahan aku tak melihatnya. aku bertannya pada teman sekelasnya pun tidak  ada yang tahu. pesan ku pun masih ceklis 1 di Black Berry Masangger. aku masih berpikir positif dan terasa agak sedikit berlebihan jika aku terlalu jauh berpikiran tentang dia.

aku ingin selalu berada didekatnya karena selama ini aku merasa hidupku sudah terasa lengkap dengan adanya dia dalam hidupku. 

minggu pagi 09:00 aku melihat pesan di BBM yang isinya membuat aku sedikit terkejut. pesan itu dari adita.

"Assalamualakum ka, maaf aku ga ngabarin dua hari belakangan ini.

aku mau minta maaf sebelumnya  sama kamu. jujur aku lihat kamu itu laki-laki tulus dan bisa membuat aku nyaman. aku berterima kasih sama kamu kamu udah bikin  percaya sama kmu, aku yang pernah terjatuh tapi mampu bangkit karena kamu. oia, aku mau pindah kuliah ke Bandung besok senen. aku tinggal disana juga. nanti aku kabarin lagi ya.

aku sayang kamu ka"

ini pesan terakhir dia,  dari situ aku tak bisa menghubunginya dan semua media sosialnya pun tidak aktif.

dua tahun berlalu tanpa berkomunikasi lagi dengannya, namun tak sengaja aku melihat instastorynya bersama laki-laki lain dan juga dengan status berbeda.

semua usaha sudah aku lakukan untuk sekedar ingin tahu kabarmu, akan tetapi tidak membuahkan hasil.

aku tulis puisi untuk mu yang selama ini masih tertinggal didalam hati yang pernah aku percayakan padamu.

"jika memang ini yang terbaik untuku dan untukmu maka aku relakan semua kenangan kita menjadi sebuah cerita masa lalu.

tingkatan tertinggi dalam mencintai adalah mengiklaskan. aku akan tetap berdiri dengan tegar meski hatiku terasa kosong.

aku akui kau pernah menjadi sandaran hati yang selama ini aku cari. meski hanya separuh jalan.

semuanya hilang begitu saja, terhenti dan tak ku tahu penyebabnya,

aku selalu menunggumu, dan tetap menjaga apa yang telah tumbuh dalam hati dengan penuh kepercayaanku padamu.

akan tetapi aku menyadari sebagai laki-laki yang belajar untuk dewasa dalam menyikapi permasalahan ini,

jika ini yang terbaik aku iklas dan tetap tersenyum untuk mu."

" Tuhan, aku tahu aku terlalu bodoh mencintainya berlebihan.

hingga mungkin engkau memisahkan aku dengan nya, namun aku iklas.

aku tahu aku bukan seseorang yang pantas untuknya"

#aku yang pernah menyayangimu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun