Mohon tunggu...
Irwanuddin H.I. Kulla
Irwanuddin H.I. Kulla Mohon Tunggu... Ilmuwan - Dosen

Hobi: membaca, menulis, riset, diskusi,olah raga, traveling, menonton film dan mendengarkan murothal maupun musik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Legislator Wanita dan Pemerhati Energi Indonesia, Kebijakan Elektrifikasi, Energi Baru Terbarukan dan Power Wheeling Bagi Indonesia

19 Juni 2024   14:22 Diperbarui: 19 Juni 2024   14:43 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan data yang dikumpulkan secara terus-menerus dari peralatan listrik, seperti transformator dan jaringan distribusi, perawatan preventif dapat dijadwalkan dengan lebih baik. Ini mengurangi risiko kegagalan peralatan yang dapat menyebabkan pemadaman.

Manajemen Krisis

Ketika terjadi bencana alam atau kejadian luar biasa lainnya, teknologi digital memungkinkan operator sistem listrik untuk merespons dengan lebih cepat dan efisien. Mereka dapat memantau situasi secara real-time, mengoordinasikan pemulihan pasokan listrik, dan berkomunikasi dengan pelanggan lebih baik.

Pemanfaatan digitalisasi dan smart technology adalah langkah penting dalam meningkatkan keandalan dalam elektrifikasi. Hal ini tidak hanya membantu mengurangi pemadaman listrik, tetapi juga memungkinkan penyedia energi untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan, meningkatkan efisiensi operasional, dan berkontribusi pada sistem energi yang lebih berkelanjutan.

Keberlanjutan, penggunaan EB-ET, termasuk pada pembangkit listrik diharapkan tidak hanya pada waktu tertentu, tetapi kontinuitas. Konsep keberlanjutan dalam konteks elektrifikasi berkaitan erat dengan penggunaan energi baru dan terbarukan, serta fokus pada aspek kontinuitas atau ketersediaan energi sepanjang waktu. Dalam konteks ini, terdapat beberapa hal penting yang perlu diperjelas:

Energi Baru dan Terbarukan (EBT)

Energi baru dan terbarukan merujuk kepada sumber energi yang tidak terbatas secara alami dan dapat diperbaharui. Contoh EBT meliputi energi matahari, angin, air, dan biomassa. Keberlanjutan dalam elektrifikasi berarti berusaha untuk lebih mengandalkan sumber-sumber energi ini daripada energi fosil yang terbatas dan berkontribusi pada perubahan iklim.

Kontinuitas Energi

Konsep kontinuitas dalam konteks ini mengacu pada kemampuan sistem energi untuk menyediakan daya listrik secara konsisten dan andal, sepanjang waktu. Ini sangat penting karena keberlanjutan energi berarti tidak hanya memproduksi listrik dari sumber-sumber EBT, tetapi juga memastikan bahwa pasokan listrik tersebut tersedia secara terus-menerus, tidak tergantung pada cuaca atau faktor-faktor eksternal lainnya.

Pembangkit Listrik Terbarukan yang Terus-Menerus

Untuk mencapai keberlanjutan dalam elektrifikasi, penting untuk mengembangkan dan menggunakan pembangkit listrik terbarukan yang dapat beroperasi sepanjang waktu. Beberapa teknologi yang dapat digunakan untuk mencapai ini meliputi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun