Mohon tunggu...
Irwanuddin H.I. Kulla
Irwanuddin H.I. Kulla Mohon Tunggu... Ilmuwan - Dosen

Hobi: membaca, menulis, riset, diskusi,olah raga, traveling, menonton film dan mendengarkan murothal maupun musik

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Konsep Teknologi Hidrogen dalam Peradaban Energi Dunia

19 Oktober 2023   01:07 Diperbarui: 19 Oktober 2023   01:22 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mitsubishi Heavy Industries

Hidrogen merupakan salah satu unsur kimia yang lambang H dan bernomor atom 1. Hidrogen adalah unsur paling melimpah di alam semesta, tetapi keberadaannya di bumi dalam bentuk murni sangatlah langka. Hidrogen biasanya ditemukan dalam bentuk molekul hidrogen (H2), yang merupakan gas tidak berwarna dan berbau, serta tidak beracun. Selain itu, hidrogen memiliki potensi untuk menjadi sumber energi yang bersih dan berkelanjutan, yang dihasilkan dari berbagai sumber, termasuk air, gas alam, dan biomassa. Hidrogen dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk transportasi, pembangkit listrik, dan industri.

Teknologi hidrogen merupakan serangkaian teknologi yang digunakan untuk menghasilkan, menyimpan, dan menggunakan hidrogen sebagai sumber energi. Teknologi hidrogen terdiri dari berbagai komponen, termasuk:

Produksi hidrogen: Hidrogen dapat dihasilkan dari berbagai sumber, termasuk air, gas alam, dan biomassa.

Penyimpanan hidrogen: Hidrogen dapat disimpan dalam berbagai bentuk, termasuk cair, gas, dan padat.

Transportasi hidrogen: Hidrogen dapat diangkut dalam berbagai bentuk, termasuk cair, gas, dan padat.

Penggunaan hidrogen: Hidrogen dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk transportasi, pembangkit listrik, dan industri.

Konsep teknologi hidrogen memiliki potensi untuk menjadi solusi yang penting untuk masalah perubahan iklim dan krisis energi global. Hidrogen merupakan sumber energi yang bersih dan berkelanjutan, yang dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan ketergantungan pada bahan bakar fosil. Namun, masih ada beberapa tantangan yang harus diatasi sebelum teknologi hidrogen dapat diterapkan secara luas. Salah satu tantangan utama adalah biaya produksi hidrogen yang masih mahal. Tantangan lain adalah pengembangan infrastruktur untuk produksi, penyimpanan, dan transportasi hidrogen.

Meskipun masih ada tantangan yang harus diatasi, konsep teknologi hidrogen adalah salah satu solusi yang paling menjanjikan untuk masalah perubahan iklim dan krisis energi global. Dengan adanya dukungan dari pemerintah dan industri, teknologi hidrogen dapat menjadi bagian penting dari peradaban energi dunia di masa depan. Berikut adalah beberapa manfaat dari konsep teknologi hidrogen:

Bersih dan berkelanjutan: Hidrogen adalah sumber energi yang bersih dan berkelanjutan, yang tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca.

Aman: Hidrogen adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak beracun.

Multiguna: Hidrogen dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk transportasi, pembangkit listrik, dan industri.

 

Produksi hidrogen adalah proses penguraian molekul air (H2O) menjadi dua atom hidrogen (H2) dan satu atom oksigen (O2). Proses produksi hidrogen dapat dilakukan dengan berbagai metode, yaitu:

Elektrolisis Air: Elektrolisis air adalah proses penguraian molekul air dengan menggunakan listrik.

Steam Reforming: Steam reforming adalah proses penguraian gas alam dengan menggunakan uap air.

Gasifikasi Biomassa: Gasifikasi biomassa adalah proses penguraian biomassa dengan menggunakan panas dan uap air.

Negara-negara yang memiliki teknologi hidrogen di dunia adalah negara-negara yang telah melakukan penelitian dan pengembangan (research and development) serta investasi dalam teknologi hidrogen. Negara-negara tersebut meliputi:

Jepang: Jepang adalah salah satu pemimpin dalam teknologi hidrogen. Jepang telah mengembangkan berbagai teknologi hidrogen, termasuk produksi hidrogen, penyimpanan hidrogen, dan transportasi hidrogen.

Jerman: Jerman adalah negara lain yang telah melakukan investasi besar dalam teknologi hidrogen. Jerman telah mengembangkan berbagai teknologi hidrogen, termasuk produksi hidrogen, penyimpanan hidrogen, dan transportasi hidrogen.

Korea Selatan: Korea Selatan adalah negara yang juga telah melakukan investasi besar dalam teknologi hidrogen. Korea Selatan telah mengembangkan berbagai teknologi hidrogen, termasuk produksi hidrogen, penyimpanan hidrogen, dan transportasi hidrogen.

Amerika Serikat: Amerika Serikat adalah negara yang juga telah melakukan investasi dalam teknologi hidrogen. Amerika Serikat telah mengembangkan berbagai teknologi hidrogen, termasuk produksi hidrogen, penyimpanan hidrogen, dan transportasi hidrogen.

Australia: Australia adalah negara yang memiliki potensi besar untuk pengembangan teknologi hidrogen. Australia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, termasuk air dan biomassa, yang dapat digunakan untuk menghasilkan hidrogen.

Selain negara-negara tersebut, negara-negara lain yang juga memiliki teknologi hidrogen antara lain:

China

Kanada

Norwegia

Selandia Baru

Singapura

Negara-negara tersebut telah melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan teknologi hidrogen, termasuk penelitian dan pengembangan, investasi, dan kerja sama internasional.

Berikut adalah beberapa contoh teknologi hidrogen yang telah dikembangkan oleh negara-negara tersebut:

Jepang: Toyota Mirai adalah mobil hidrogen pertama yang dipasarkan secara luas.

Jerman: Daimler-Benz telah mengembangkan truk hidrogen yang dapat menempuh jarak hingga 1.000 kilometer.

Korea Selatan: Hyundai Nexo adalah SUV hidrogen yang telah dipasarkan secara luas.

Amerika Serikat: Nikola Badger adalah truk hidrogen yang dijadwalkan akan mulai dijual pada tahun 2023.

Australia: Australian Renewable Energy Agency (ARENA) telah mengembangkan proyek demonstrasi untuk produksi hidrogen dari sumber energi terbarukan.

Pada tahun 2022 penggunaan hidrogen global didominasi oleh industri, yang menyumbang 70% dari total penggunaan.Teknologi hidrogen masih dalam tahap pengembangan, tetapi memiliki potensi untuk menjadi solusi yang penting terkait masalah perubahan iklim dan krisis energi global. Nilai energi hidrogen adalah 141,8 kJ/mol atau 33,6 kJ/gram. Nilai energi hidrogen ini lebih tinggi daripada nilai energi bahan bakar fosil, seperti bensin (45,4 kJ/gram) dan solar (24,2 kJ/gram). Berikut data jumlah potensi hidrogen terbesar di dunia, berdasarkan sumbernya:

Air: Air adalah sumber hidrogen yang paling melimpah di dunia. Hidrogen dapat dihasilkan dari air dengan menggunakan proses elektrolisis.

Gas alam: Gas alam adalah sumber hidrogen yang paling umum digunakan saat ini. Hidrogen dapat dihasilkan dari gas alam dengan menggunakan proses steam reforming.

Biomassa: Biomassa adalah sumber hidrogen yang berkelanjutan. Hidrogen dapat dihasilkan dari biomassa dengan menggunakan proses gasifikasi biomassa.

Lebih lanjut, data negara pemilik hidrogen terbesar di dunia, berdasarkan potensi sumbernya:

Australia: Australia memiliki potensi hidrogen terbesar di dunia, dengan potensi produksi hidrogen mencapai 420.000 ton per tahun. Potensi hidrogen Australia berasal dari air dan biomassa.

Cina: Cina memiliki potensi hidrogen terbesar kedua di dunia, dengan potensi produksi hidrogen mencapai 250.000 ton per tahun. Potensi hidrogen Cina berasal dari gas alam.

Rusia: Rusia memiliki potensi hidrogen terbesar ketiga di dunia, dengan potensi produksi hidrogen mencapai 150.000 ton per tahun. Potensi hidrogen Rusia berasal dari gas alam.

Kanada: Kanada memiliki potensi hidrogen terbesar keempat di dunia, dengan potensi produksi hidrogen mencapai 100.000 ton per tahun. Potensi hidrogen Kanada berasal dari air dan biomassa.

Brazil: Brazil memiliki potensi hidrogen terbesar kelima di dunia, dengan potensi produksi hidrogen mencapai 50.000 ton per tahun. Potensi hidrogen Brazil berasal dari biomassa.

Australia, Cina, Rusia, Kanada, dan Brazil adalah negara-negara dengan potensi hidrogen terbesar di dunia. Potensi hidrogen ini berasal dari berbagai sumber, termasuk air, gas alam, dan biomassa. Dengan adanya potensi hidrogen yang besar, negara-negara tersebut memiliki peluang untuk menjadi pemimpin dalam pengembangan teknologi hidrogen. Pada tahun 2022, produksi hidrogen global mencapai 97 miliar meter kubik, atau setara dengan 73 juta ton.  Dari jumlah tersebut, 75% diproduksi dari gas alam, 20% dari biomassa, dan 5% dari air.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun