Mohon tunggu...
Irwanto Krisna Putra
Irwanto Krisna Putra Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Saya merupakan seseorang yang suka berbicara, saya senang menyampaikan semua ide yang ada di kepala saya untuk disampaikan kepada banyak orang , saya berharap kegemaran saya tentang berbicara bisa menjadi sebuah karya yang bermanfaat bagi banyak orang, dan suatu saat nanti jika itu benar benar menjadi sebuah karya saya berharap karya saya bisa dihargai di semua tempat.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Fenomena Football Casual

27 Desember 2023   19:00 Diperbarui: 27 Desember 2023   19:11 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pergerakan ini menjadi sorotan utama media media Inggris pada masa itu, mereka diberitakan selalu menjadi biang kerusuhan dalam pertandingan sepak bola. Pada saat itulah pergerakan mereka dibatasi. Pada akhir tahun 70an muncul pergerakan baru yang dinamakan dengan Football Casuals. Semenjak munculnya pergerakan Football Casuals, pada saat itu lah sepak bola dan fashion semakin erat hubungannya.

Footbal Casuals pertama kali diperkenalkan oleh para suporter Liverpool pada saat mereka pulang dari Stadion Olimpico, Roma pada bulan Mei 1977. Pada saat itu Liverpool berhadapan dengan klub asal Jerman yakni Borussia Monchengladbach, pada final piala Champions dan pertandingan tersebut dimenangkan oleh Liverpool dengan skor 3 -- 1.

Suporter Liverpool kembali ke Inggris tanpa menggunakan jersey atribut atau embel embel yang berhubungan dengan Liverpool. Mereka justru menggunakan produk dari brand ternama Italia dan Prancis seperti Lacoste, Sergio Tacchini, dan Adidas. Hal tersebut bertujuan untuk mengelabui Polisi yang masih membatasi pergerakan skinhead yang kerap dutuduh sebagai sumber kerusuhan.

Akhir tahun 80an fenomena Football Casuals ini semakin banyak digemari dan diikuti oleh masyarakat, dimana pada masa itu band band asal Inggris seperti The Stone Roses ikut mengadopsi gaya berpakaian dari subcultur Football Casuals. Hal tersebut dikarenakan para personil band juga mencintai dunia sepak bola. Gary Mani Mounfield, Bez Berry, Damon Albarn hingga Liam Gallagher mereka menjadi roll model bagi mayoritas anak muda yang mencintai dunia sepak bola terutama pergerakan Football Casuals.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun