Dalam persampahan, kita sering melihat tiga tanda panah yang berbentuk segitiga warna hijau yang biasa kita sebut 3R, yaitu reuse, reduce dan recycle yang mana di dalam makna logo itu adalah mengelola dan mengolah.Â
Tetapi dengan keterbatasan waktu yang kita miliki maka cukup di-reduce, yaitu adalah upaya mengurangi volume sampah.
Satu lagi pesan dari penulis sebagai upaya perubahan paradigma baru dalam menyebutkan terkait persampahan, bahwa bila suatu media atau objek satu jenis benda saja maka sudah bukan lagi disebut sampah, melainkan bahan baku industri Daur Ulang (DU).Â
Contohnya bila satu karung isinya kantong plastik keresek sisa pakai atau istilahnya poly propeylene (PP>segitiga 5).
Mengapa disebut sampah? Karena di dalamnya tercampur berbagai jenis benda atau media sisa kosumsi.
Berikut cara untuk mengelola sampah agar bermanfaat:
Pertama Anorganik
Anorganik bisa dikumpulkan di karung atau plastik bag yang diisi bekas air mineral, kemasan kap bekas makanan, kertas bungkus makanan atau bekas kiriman paket, bekas bungkus rokok, dan sebagainya.
Nah kalau dirasa memakan tempat atau merusak pemandangan dan jangkaunya terlalu jauh, bisa dengan metode kedua yaitu dengan membuat kotak tabungan sampah yang bisa kita buat sendiri menggunakan kardus mie instan atau kardus bekas air mineral. Dengan teknik modifikasi seperti celengan atau kotak amal yang diberi lakban.
Kedua Organik
Kita bisa membuat tong komposter dengan menggunakan ember plastik yang ada tutupnya atau menggunakan bekas wadah cat dengan dimodifikasi terlebih dahulu sesuang kegunaannya, untuk mengetahui cara membuatnya bisa lihat video di bawah ini:Dan untuk ukuran embernya bisa disesuaikan dengan jumlah organik yang dihasilkan setiap harinya dan tergantung seberapa lama kita akan memanfaatkan hasilnya (kompos). Bila tidak terburu-buru untuk mendapatkan hasilnya atau agar tidak cepat penuh baiknya gunakan ember yang lebih besar.
Metode Pemanfaatan OrganikÂ
Bahan yang sudah dibasahi perlu kita campur dengan serbuk gergaji dan sekam bakar bila perlu ditambahkan microba (micro bakteri) pengurai sampah yang dijual di pasaran, lalu aduk hingga rata dan masukan ke dalam tong komposter yang sudah disiapkan sebelumnya.Â
Setelah itu kita bisa memasukkan bahan organik sisa yang terbuang ke dalam tong komposter, taburi lagi serbuk gergaji dan juga sekam bakar sebanyak 50% dari organik tadi, terlebih khusus bila medianya lembek seperti sisa nasi atau bubur.Â