Nyonggol Padi
Setelah masa panen sudah dikerjakan tinggal giliran proses penjemuran atau pengeringan , pengeringan ini biasa di lakukan di rumah atau tidak jauh dari tempat tinggal si pemilik padi tersebut dan tidak sedikit pula yang menjemur padinya di sawah tersebut  setelah proses panen itu di lakukan baik dengan cara Derep atau dengan mesin Kombet , jika ingin membawa pulang padinya dan jumlahnya banyak biasanya pemilik padi menggunakan jasa tukang Nyonggol atau Songgol ( Bahasa Jawa ) atau dalam bahasa Indonesia nya Tukang angkut padi untuk dibawa ke rumah.
Nyonggol ini mengangkut gabah yang sudah kering atau basah dari tempat penjemuran atau setelah di Kombet ke rumah dengan tarif bervariasi yaitu dengan harga 10,000 sampai 18,000 tergantung jauh dekatnya dan besar kecilnya ukuran karung serta  jauh dekatnya saat pengangkatan gabah ke lokasi parkir motor , umumnya tukang Songgol membawa 2 karung sekali angkut tapi tidak sedikit ada yang membawa 3-5 karung per motor atau sekali jalan
Biaya produksi tidak Murah
Dari mulai tanam sampai berada di rumah memerlukan biyaya yang tidak sedikit mulai dari Pembelian Benih , Njedil ( mencabut bibit padi ), Meluku dan atau mencangkul (penggemburan tanah ) pemupukan, Matun ( mencabut rumput di tengah sawah ) Derep, Mengangkut ( Nyonggol ) dan kosumsi belum lagi bila terjadi sesuatu yang tidak di inginkan seperti serangan tikus ,hama wereng atau keong sawah yang pastinya perlu biyaya tambahan.
Menciptakan Generasi Baru
Selain menjaga rasa welas asih dalam bertetangga juga perlu menggunakan teknologi yang ada mengikuti perkembangan jaman demi percepatan pemenuhan kebutuhan pangan tetapi perlu menempatkan alat modern atau teknologi mesin itu pada kebutuhan proses mengolah sawah pada bagian yang tepat sehingga antara tenaga manusia dan tenaga mesin dapat berjalan ber iringan yang mana bertujuan untuk mencegah terjadinya kesenjangan sosial di tengah tengah-tengah  masyarakat  antara si kaya dan si miskin.
Selain bertujuan untuk kesenjangan sosial juga untuk menjaga kearifan lokal yang mulai pudar seiring berkembangnya jaman dan mengurangi minat anak muda untuk menjadi seorang petani mengingat tanah kita adalah wilayah agraris atau tepat Di jalur khatulistiwa yang mana tepat di bawah jalur orbit matahari yang sangat baik untuk bidang pertanian sepanjang tahun dibandingkan negara Asia lainnya seperti jepang atau Chaina yaaa,.,.,! diantaranya dengan cara atau metode yang pernah penulis sampaikan di dalam judul lain di Kompasiana.com ini sehingga dapat menekan biyaya produksi pertanian,
Semoga dengan kemajuan teknologi dalam dunia pertanian dan minimnya minat anak muda untuk menjadi seorang petani tidak dapat menjadi kontra masalah yang berlebihan sehingga kebutuhan pangan Nasional tercukupi agar tercipta kestabilan harga yang berkeadilan baik untuk petani maupun untuk pembeli dan pedagang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H