Mohon tunggu...
Irwanto
Irwanto Mohon Tunggu... Tutor - Social Engineering pengelolaan sampah

Praktisi Sampah dan pendamping Tata kelola Persampahan rumah tangga dan sejenis sampah rumah tangga.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Jateng 2 Hari di Rumah Saja Wilayah Brebes

7 Februari 2021   22:19 Diperbarui: 7 Februari 2021   22:58 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Sudah hampir  1 tahun  Indonesia  terserang Virus Covid 19 ( C-19) yang berawal pada tanggal 2 Maret 2020 yang pertama kali di temukan di kota Depok Jawa Barat  yang awal mulanya  di alami oleh seorang Ibu  berumur 63 tahun  dan Anaknya yang berumur 31  tahun , ia sendiri tertular oleh temannya yang  berkewarga negaraan Jepang, awal  tertularnya ketika ia bertemu temannya  orang jepang tersebut dalam sebuah  acara memperingati hari Valentine dan  melakukan dansa, semenjak peristiwa itulah  Virus Corona atau C-19 ini mulai mewabah ke penjuru kota di Indonesia termasuk Brebes pun tak luput dari penularan  C-19 ini  bahkan sampai ke Dusun yang ada di wilayah kabupaten Brebes pun tak luput dari wabah.Virus C-19 ini pertama ditemukan di Wuhan Cina ( Tetapi KONTAN.CO.ID menyebutkan Covid 19 ditemukan di Italia Tahun 2019> sumber  , Wuhan  Ibukota Provinsi Hubei dan menjadi salah satu kota terpadat di China bagian tengah dengan jumlah penduduk 11 Juta jiwa pada Bulan Desember 2019. Dengan sigap pemerintah China melakukan tindakan cepat dengan melakukan Isolasi wilayah Wuhan atau penutupan wilayah yang dimana ditemukannya virus tersebut  sebagai upaya pencegahan penyebaran virus tersebut hingga mengkarantina seluruh masyarakat yang berada di  Wuhan agar tidak meluas ke masyarakat itu dengan berbagai upaya semaksimal mungkin.

Baca Juga:"Tumbuhkan Ekonomi Kreatif Gerabah di Tengah Pandemi Covid-19" https://www.kompasiana.com/hasrulhoesein/5f783f2f8ede4835f54b3143/tumbuhkan-ekonomi-kreatif-gerabah-di-tengah-pandemi-covid-19

Pencegahan penyebaran virus Gagal

Kerja keras tim medis pemerintah China   untuk mencegah penularan virus tersebut sangatlah  sigap dan cepat dengan menurunkan tim khusus untuk mencegah penularannya tetapi upaya itu gagal karena virus itu menular lebih cepat dari cepatnya pemerintah Chaina  melakukan pencegahan  hingga akhirnya virus ini ditemukan kembali di kota lain  atau wilayah lain di  China tersebut , kecepatan penyebaran virus ini bak seperti kecepatan angin yang tidak bisa  di bendung atau dicegah dengan mudah, terbukti tidak butuh 6Bulan virus ini menyebar luas di negeri tirai bambu hingga akhirnya  pemerintah Chaina menyatakan darurat virus C19, Saking cepatnya penyebaran virus ini negara Chaina pun akhirnya kolaps   di bidang kesehatannya sebab daftar terjangkit  virus ini mencapai 1000 wan jiwa sampai-sampai  rumah sakit yang ada di negeri tirai bambu itu dipenuhi oleh pasien C'19 tapi pemerintah tidak tinggal diam atas penuhnya rumah sakit tersebut dengan membangun rumah sakit darurat sekaligus tempat karantina atau Observasi seluas 33 Hektare di sebelah Desa Zhengding, Zhijiasuang dengan waktu hitungan bulan saja  untuk mengatasi pasien C-19  Ini sungguh luar biasa membangun sebuah gedung dengan hitungan bulan. Disisi lainnya Virus ini sudah menyebar luas di negara tetangga Cina seperti Thailand, Vietnam, Singapura, Amerika  dll. hingga ke Negara yang dibatasi  oleh laut pun  turut terjangkit  virus ini

WHO tidak tinggal Diam
Dengan penyebarannya virus C-19 ini yang begitu cepat akhirnya Organisasi kesehatan dunia atau WHO mengumumkan setatus  keadaan darurat Global wabah Virus Corona ( C-19) yang diawali dengan tiga kali rapat oleh Komite darurat WHO yang menghasilkan keputusan bahwa  "terjadi darurat kesehatan masyarakat internasional" atau PHEIC  dan memberikan rekomendasi   kepada  semua Negara untuk meningkatkan kewaspadaannya dan melakukan pencegahan virus secara dini berupa melakukan screening terhadap penumpang-penumpang di bandara Internasional, Setelah pernyataan dari WHO tersebut banyak Negara melakukan  pencegahan diantaranya yaitu dengan menutup penerbangan bandara dari dan atau ke negara China yang ditemukannya virus ini pertama kalinya,   bahkan saking hati-hatinya pelabuhan penumpang pun tidak luput dari pengetatan pencegahan penyebaran virus ini dengan melakukan pengecekan kesehatan kepada penumpang dan awak kapal hingga menyemprotkan cairan disinfektan di kapal yang bersandar.

Virus menyebar ke seluruh Pelosok Negeri

keterangan foto: Kondisi pasar tutup Banjarharjo Brebes ( Rio S)
keterangan foto: Kondisi pasar tutup Banjarharjo Brebes ( Rio S)
Dengan upaya pencegahan penyebaran  Virus yang dilakukan oleh banyak Negara tidak mampu menghentikan laju penyebaran virus hingga ke banyak negara termasuk Indonesia, Indonesia paska ditemukannya virus C-19 ini di Depok dengan cepat menyebar ke seluruh kota dan pelosok Desa , Pemerintah awalnya tidak begitu reaktif atas ditemukannya virus ini  dilihat dari pernyataan pejabat kita yang cenderung mengandung  kontroversial > https://amp.kompas.com/nasional/read/2020/09/02/09285111/kilas-balik-6-bulan-covid-19-pernyataan-kontroversial-pejabat-soal-virus#aoh=16127031988006&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s ) . Namun kenyataannya virus ini ternyata meluas hingga ke kota-kota lain dan akhirnya Indonesia positif penyebaran Virus C-19  hingga  Pemerintah  pusat dan daerah pun dibuat repot atas hadirnya virus ini di tengah-tengah masyarakat  yang kian hari kian meluas dan merenggut korban jiwa sebanyak 12,274 Orang baik itu masyarakat umum dan dari tim medis yang melakukan pengobatan dan pencegahan virus ini, upaya mengobati dan pencegahan pasien dan penularan  C-19 ini pun terus dilakukan dengan berbagai cara diantaranya adalah dengan kebijakan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB), Social distancing, penyemprotan disinfektan, Gerakan 3M, penetapan jam malam dll.

Berbagai kebijakan akibat virus ini pun banyak diambil oleh pemerintah baik pusat maupun daerah diantaranya adalah kebijakan yang di ambil Gubernur Jawa Tengah Bpk. H.  Ganjar Pranowo, S.H., M.I.P  yang menetapkan kebijakan 2 hari di rumah  saja Sabtu06-Minggu07,02,2021 untuk mengurangi penyebaran C-19 , Kebijakan 2 hari di rumah  saja disambut  oleh Walikota hingga Bupati dengan membuat instruksi Bupati yang di teruskan oleh Kecamatan dan Desa dibantu perangkat, Ormas  dll.

Pemkab Brebes Merespons Kebijakan Gubernur

keterangan foto: Pasar Larangan Brebes Tutup (Marzuki A) 
keterangan foto: Pasar Larangan Brebes Tutup (Marzuki A) 
Dengan instruksi gubernur Jawa Tengah pemerintah kabupaten Brebes Pun dengan sigap menerima instruksi gubernur Ganjar Pranowo , terbukti kesigapan Bupati Brebes Ibu HJ. Idza Priyanti, A.Md. S.E. dengan membuat surat edaran ( SE ) Nomor 360/ 0253/2021  untuk dirumah saja . SE tersebut untuk dilaksanakan oleh Steakholder pemerintahan dan pemerintah Desa,  terlihat pantauan penulis dan teman-teman penulis terlihat pasar-pasar dan toko yang berada di lingkungan pasar  terlihat tutup, toko-toko  di sepanjang jalan umum pun terlihat banyak yang tutup bahkan jalan raya terlihat lenggang sedikit kendaraan yang berlalu lalang, , ini terbukti masyarakat sangat patuh terhadap instruksi pemerintah yang di sampaikan baik melalui media elektronik, SE  dan melalui perangkat Desa yang dilanjutkan dari mulut ke mulut antar wargaIni merupakan suatu keberhasilan atas kebijakan Gubernur Jawa Tengah membuat gerakan dirumah saja selama dua hari  yang di dukung oleh kepatuhan masyarakat Jawa tengah dalam  upaya mengurangi penyebaran Virus Korona atau C-19 , semoga dengan gerakan ini Jawa Tengah terbebas dari virus C-19 atau setidaknya penularan Covid dapat berkurang secara signifikan khususnya daerah kabupaten Brebes yang terbilang cukup tinggi agar masyarakat dapat beraktifitas seperti biasa  dan memulihkan ekonomi masyarakat seperti sediakala akibat wabahnya Virus ini  yang membuat ekonomi Indonesia cenderung memburuk. 
keterangan foto: Pasar Larangan Brebes Tutup (Marzuki A) 
keterangan foto: Pasar Larangan Brebes Tutup (Marzuki A) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun