Mohon tunggu...
Irwan Syahputra Lubis
Irwan Syahputra Lubis Mohon Tunggu... Lainnya - hamba Allah; pendosa, pencinta santri dan ulama

Rezpector, pLettonic, OI, dan Kawan Fiersa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rekonstruksi Peran Tasawuf: Muzakarah VII Ulama Tauhid Sufi se-Asia Tenggara di Aceh Singkil

13 Oktober 2023   12:18 Diperbarui: 13 Oktober 2023   12:25 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banner kegiatan Muzakarah VII Ulama Tauhid Sufi se-Asia Tenggara (Foto: Panitia)

Kabupaten Aceh Singkil, 13 Oktober 2023 - Sebuah momentum bersejarah telah tercipta dengan suksesnya Muzarakah VII Ulama Tauhid Sufi se-Asia Tenggara yang diselenggarakan di Kabupaten Aceh Singkil. Acara yang berlangsung dari tanggal 10 hingga 12 Oktober 2023 ini mengusung tema "Rekonstruksi Peran Tasawuf dalam Historisitas Peradaban Islam Melayu untuk Kemajuan Indonesia Masa Depan".

Lapangan alun-alun depan kantor Bupati Aceh Singkil dan Masjid Agung Nurul Makmur Kabupaten Aceh Singkil menjadi saksi dari kumpulan ulama-ulama dan cendekiawan agama terkemuka yang berkumpul untuk membahas isu-isu keagamaan dan menggali kembali peran penting tasawuf dalam peradaban Islam Melayu.

Para pemateri terdiri dari kalangan ulama, pemerintah daerah, dan ahli tasawuf ternama dari berbagai negara Asia Tenggara. Abuya Syekh H. Amran Waly al-Khalidi, Murabbi Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf Asia Tenggara; Tuan Guru Muhamad Saleh dan Abi Razali, ulama sufi dari Malaysia; Syekh Dr. Rohimuddin Nawawi al-Bantani, Ketua Kerukunan Ulama Nusantara; Prof. Dr. Ir. H. Nelson Pomalingo, M.Pd., Bupati Kabupaten Gorontalo; Dr. H. A. Juraidi Malkan, M.A., dari Kementerian Agama Republik Indonesia; Prof. Dr. Rubaidi, M.Ag., Guru Besar Tasawuf UIN Sunan Ampel Surabaya, dan Dr. Kasman Hi. Ahmad, M.Pd,  Ketua ICMI Maluku Utara, merupakan pemateri utama dalam acara ini.

Acara ini dibuka secara resmi oleh Pj. Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, yang diwakili oleh Karo Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat Setda Aceh, Dr. Drs. Yusrizal, M.Si. Dalam sambutannya, Dr. Yusrizal menyampaikan bahwa pada hakikatnya, keragaman pandangan merupakan cermin bagi dinamika intelektualitas Islam sebagai agama yang bersifat universal dan responsif terhadap berbagai perkembangan. Perbedaan pandangan keagamaan ini, sebut Yusrizal, berawal dari kebolehan bahkan anjuran untuk berijtihad dalam memahami teks-teks keagamaan.

"Pada kesempatan ini, perlu juga kami sampaikan bahwa Pemerintah Aceh memiliki komitmen tinggi untuk mendukung setiap kegiatan keagamaan terutama yang menyangkut penguatan pelaksanaan Syariat Islam. Pemerintah memiliki satuan perangkat kerja yang siap memfasilitasi setiap kegiatan keagamaan di Aceh," ucap Yusrizal membacakan sambutan Pj. Gubernur Aceh.

Muzarakah VII Ulama Tauhid Sufi se-Asia Tenggara di Kabupaten Aceh Singkil diharapkan akan menjadi tonggak bersejarah dalam memperkuat pemahaman umat Islam tentang tauhid sufi serta membangun jaringan kerja sama antar ulama dan cendekiawan agama di seluruh Asia Tenggara.

Pada acara pembukaan, juga diadakan peluncuran buku "Menghidupkan Kembali Khazanah Klasik Tasawuf Aceh: Potret Abuya Amran Waly al-Khalidi dan Pemikiran Tasawuf di Aceh Kontemporer" yang ditulis oleh Prof. Dr. Rubaidi, M.Ag.

Serangkaian kegiatan Muzakarah khusus dilaksanakan di Masjid Agung Nurul Makmur Kabupaten Aceh Singkil selama dua hari, dengan berbagai topik dari masing-masing pembicara/pemateri.

Acara penutupan kegiatan Muzakarah yang semula direncanakan di lapangan alun-alun, terpaksa dialihkan ke Masjid Agung Nurul Makmur Kabupaten Aceh Singkil karena faktor cuaca. Pada acara penutupan pada Kamis malam (12/10), Pj. Bupati Aceh Singkil, Drs. Azmi, M.A.P., menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada para ulama, cendekiawan, peserta, dan masyarakat yang telah berpartisipasi dalam acara ini.

Beliau menekankan bahwa Muzakarah ini telah menjadi wadah yang sangat berharga dalam memperdalam pemahaman akan ajaran Islam yang sejati dan merangkul keberagaman pandangan dalam kerangka persatuan umat. Drs. Azmi juga menyoroti pentingnya kerja sama lintas sektoral dalam mewujudkan kehidupan masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai kasih sayang.

Pada kesempatan ini, Pj. Bupati Drs. Azmi juga mengharapkan acara ini dapat menyampaikan pesan kepada dunia bahwa Aceh Singkil adalah daerah yang aman, damai, dan penuh toleransi. Syariat Islam yang dijalankan di Aceh Singkil, kata Azmi, penuh dengan toleransi, karena semuanya bersendikan Islam sebagai rahmatan lil 'alamin.

Dengan semangat kebersamaan dan kolaborasi, diharapkan Muzakarah ini akan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Aceh Singkil dalam menjalankan ajaran Islam sebagai pedoman hidup yang bermanfaat bagi semua. Drs. Azmi berpesan agar semangat kebersamaan dan toleransi yang terjalin dalam acara ini dapat terus menginspirasi langkah-langkah positif ke depan dalam membangun masyarakat yang lebih sejahtera dan harmonis.

"Akhirnya, dengan mengucapkan 'alhamdulillahirabbil 'alamin', Muzakarah VII Ulama Tauhid Sufi se-Asia Tenggara tahun 2023, yang dirangkai dengan tablig akbar selama tiga hari, dengan ini secara resmi saya nyatakan ditutup," ucap Drs. Azmi di penghujung pidato penutupannya.

Rangkaian kegiatan penutupan juga ditandai dengan pembacaan hasil Rekomedasi Muzakarah, penyerahan cendera mata kepada para ulama dan pemateri, tausiah agama, zikir/rateb seribee, serta pembacaan doa yang dipimpin langsung oleh Abuya. (ISL27)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun