Mohon tunggu...
Irwan Syahputra Lubis
Irwan Syahputra Lubis Mohon Tunggu... Lainnya - hamba Allah; pendosa, pencinta santri dan ulama

Rezpector, pLettonic, OI, dan Kawan Fiersa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menepis Isu Miring Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf Indonesia

30 Juni 2022   02:36 Diperbarui: 30 Juni 2022   02:43 6080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster acara Zikir Akbar Rateb Seuribee dan Doa Bersama untuk Bangsa

Sekretaris Awwal Idaroh 'Aliyyah Jam'iyyah Ahlith Thariqah al-Mu'tabarah an-Nahdliyyah (JATMAN) itu menegaskan bahwa ajaran yang dibawa oleh Abuya Syekh H. Amran Waly al-Khalidi melalui Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf Indonesia (MPTT-I) adalah benar, tidak sesat, dan tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah yang diikuti oleh Abuya adalah tarekat yang muktabarah di bawah naungan JATMAN yang dipimpin oleh Rais Aam, Habib Luthfi bin Yahya.

***

Poster acara Zikir Akbar Rateb Seuribee dan Doa Bersama untuk Bangsa
Poster acara Zikir Akbar Rateb Seuribee dan Doa Bersama untuk Bangsa

Senin, 27 Juni 2022, Kiai yang juga pengasuh al-Rabbani Islamic College, Bogor, Jawa Barat, itu hadir ke Aceh untuk mengikuti Mubahasah Tauhid Tasawuf bersama Abuya di Aula Politeknik Aceh. Kiai Ali mengakui bahwa Abuya selalu membuka diri dengan mengadakan mubahasah/dialog interaktif terkait tema-tema tasawuf dan tarekat.

"Para peserta diberikan kebebasan bertanya dan Syekh Amran Waly telaten menjawab pertanyaan satu per satu. Para peserta mubahasah beragam; ada dari kalangan intelektual, teungku, mahasiswa, santri, aktivis, dan politisi. Dengan dialog interaktif ini diharapkan menjadi solusi bagi orang-orang yang belum paham sehingga dapat memperoleh pencerahan," tulis Kiai Ali dalam status Facebook-nya, Senin (27/6).

Usai acara tersebut, pada malam harinya dilanjutkan dengan acara tablig akbar bertajuk "Zikir Akbar Rateb Seuribee dan Doa Bersama untuk Bangsa" di Lapangan Bola Kaki Pango Raya, Banda Aceh. Kegiatan malam itu disiarkan langsung melalui kanal YouTube TV MPTT Asia Tenggara. Kiai Ali yang kembali tampil sebagai pembicara menjelaskan kriteria di dalam menentukan aliran sesat.

Abuya Amran Waly saat tiba di lokasi acara. Dokpri
Abuya Amran Waly saat tiba di lokasi acara. Dokpri

Berikut sebagian penyampaian Dr. K.H. Ali M. Abdillah, M.A. (Sekretaris Komisi Pengkajian dan Penelitian Majelis Ulama Indonesia & Sekretaris Awwal Idaroh 'Aliyyah JATMAN) yang telah penulis transkripsikan;

... Ini sebagai edukasi---edukasi publik, ya. Mana yang disebut aliran sesat, mana yang tidak.

Dalam hal ini, Majelis Ulama Indonesia memiliki kriteria. Ada 10 kriteria di dalam menentukan aliran sesat. Ya, ini sebagai edukasi kepada publik supaya paham, mana yang benar-benar sesat, mana yang tidak.

10 kriteria, yang pertama yaitu mengingkari salah satu dari rukun iman yang enam. Insyaallah kita di bawah bimbingan Murabbi Syekh H. Amran Waly termasuk bukan kelompok ini. Karena kita masih tetap iman, Islam, sebagaimana kita mengikuti ajaran di dalam Al-Qur'an dan hadis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun