Hal itu juga sesuai dengan prinsip pemikiran Tan Malaka yang sering dijadikan sebagai template dalam kehidupan sosial, yakni setiap karakter bawaan akan bertemu dan sesuai dengan jenis karakternya. Selain itu, karakter terbentuk dari sebuah niat, sikap dan kebiasaan sehingga menjadi karakter.
Berangkat dari pemahaman dan pengetahuan tersebut, sehingga tumbuh kesadaran akan prinsip ini, apabila diterapakan dalam kehidupan bermasyarakat akan berdampak begitu baik bahkan perilaku melawan hukum atau kejahatan akan lebih minim terjadi, karena dirinya telah sadar akan prinsip siapa yang berbuat maka dialah yang akan menuai hasilnya.
Sekalipun ada orang berniat untuk mencelakai orang lain, maka dengan pemahaman prinsip ini, orang akan berfikir ulang akan niat dan perbuatannya itu menimpa dirinya.
Sebaliknya jika orang melakukan kebaikan berlandasan hukum semesta, yang difahami sebagai hukum tabur tuai dalam istilah jawa, maka kebaikan tersebut akan kembali padanya.
Prinsip tersebut sangat penting, karena dengan pemahaman dan kesadaran akan hukum tabur tuai, setiap orang tidak terlalu membutuhkan banyak peraturan mengaturnya untuk berperilaku yang baik atau berbudi luhur.
Menurut saya prinsip dasar ini perlu dijadikan rujukan setiap diri, agar dapat dijadikan landasan berfikir bertindak dalam masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H