Bahwa untuk menjawab pertanyaan diatas, yang sebenarnya zat kesah merupakan energi positif yang sudah ada dalam diri setiap manusia akan tetapi hanya anggota PSHT Â yang mengetahui dan menerima keilmuan tersebut, sehingga dapat memahami.
Anggota PSHT yang terbimbing secara konsisiten itulah yang dapat memahami maksut  literatur pembahasan ini,  mengetahui secara benar cara dan metode untuk mencapai tujuan pembahasan ini. Banyak diluar sana anggota PSHT yang dapat memberikan penjelasanzat kesah, akan tetapi tidak banyak pula yang dapat merealisasikan.
Penulis mempunyai harapan bahwa dalam penulisan ini dapat memahami secara parsial atau sudut luarnya, akan tetapi lebih kepada pemahaman dan dan merealisasikannya.
Penulis sempat berfikir bagaimana mungkin menjelaskan segala sesuatu yang sifatnya non fisik untuk dapat ditangkap secara akal, dan dapat direalisasikan. Namun pada kenyataan jika di pelajari secara konsisiten  zat kesah yang terkandung dalam diri manusia tersebut dapat dibuktikan dan dirasakan.
Sebagai anggota  PSHT yang berkeinginan menguasai zat kesah, harus  mengetahui pula kiat-kiat yang perlu dilakukan bukan sekedar pengetahuan saja, akan tetapi benar-benar harus dibuktikan dan dilatih secara kesinambungan, selain itu juga membutuhkan ilmu atau metodenya untuk untuk mencapainya, tidak lupa pula bimbingan yang secara berkelanjutan.
Dengan tahapan tersebut dilakukan secara bertahap, berlatih berkesinambungan sampailah pada tahap penggunaan zat kesah tersebut dapat memberi manfaat besar pada setiap anggota PSHT ataupun orang lain.
Anggota dapat meraih manfaat terhadap zat kesah tersebut dengan menggunakan ilmu tersebut berbagai hal, misalnya anggota PSHT yang menguasai zat kesah dapat digunakan sebagai jalan penyembuh korban yang sakit baik medis maupun nonmedis atas ridho Allah dengan zat kesah atau ilmu setia hati
Berbagai hal besar manfaatnya dapat ditemukan jika dipelajari, namun dalam penelitian di Indonesia belum pernah secara ilmiah atau akademis membuktikan hal demikian mengetahui terkait zat kesah yang terkandung dalam diri manusia dan manfaatnya bagaimana, menurut penulis sendiri penemuan zat kesah merupakan kelebihan dari tokoh sesepuh PSHT.
bahkan penulis juga mengambil beberapa referensi terkait  penjelasan zat kesah itu ada dalam setiap manusia. sehingga dapat ditangkap secara nalar, namun di beberapa luar negeri ada juga penulis buku yang mana buku tersebut menjelaskan adanya kemiripan dengan pembahasan ilmu zat kesah.
dalam buku yang saya pelajari pula menjelaskan bahwa  keilmuan yang seperti ini tidak  cenderung pada sesuatu yang ghoib semata tetapi dapat di rasionalkan dengan pendekatan ilmu setia hati. seperti dijelaskan pula secara ilmiah namun dengan bahasa yang berbeda misalnya buku yang dikarang oleh Choe Sok kui, yang menjelaskan cara dan manfaat mengolah nafas secara halus.