Mohon tunggu...
Muhammad Irwansyah
Muhammad Irwansyah Mohon Tunggu... Administrasi - Anggota PSHT dan HMI

Hidup Merupakan Pembelajaran Menuju Kesempurnaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Asal Mula Kepercayaan Masyarakat Jawa

11 Januari 2020   17:57 Diperbarui: 11 Januari 2020   17:58 6920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah agama-agama baru datang, masyarakat Jawa terlibat dalam proses akulturasi bahkan sinkretisasi agama dan budaya baru dengan dimensi dan muatan agama dan budaya Jawa sendiri. Keyakinan campuran antara agama formal dengan keyakinan yang mengakar kuat di kalangan masyrakat Jawa dalam kepustakaan budaya disebut dengan kejawen.

Kata Kejawen berasal dari kata Jawa, sebagai kata benda yang memiliki arti dalam bahas Indonesia yaitu segala yang berhubungan dengan adat dan kepercayaan Jawa (kejawaan). Dalam situasi kehidupan keagamaan orang-orang Jawa yang demikian kompleks dan majemuk, sebagaimana yang telah digambarkan di atas, kedatangan Islam sebagai agama baru di Jawa membawa perubahan keagamaan yang kemudian berdampak bagi kehidupan sosial, budaya, dan politik.

Itulah mengapa tampilan agama Islam di Jawa mempunyai karakteristik yang berbeda jika dibandingkan dengan agama-agama baru lain yang berada di Jawa. Islam mencoba masuk ke dalam struktur budaya Jawa dan mengadakan infiltrasi ajaran-ajaran kejawen dengan nuansa Islam.

Hingga pada akhirnya, secara fisik masih mempertahankan budaya asli Jawa namun secara ruhaniah bernafaskan Islam, sehingga menghasilkan kombinasi yang terlihat pada ungkapan Islam gaya Jawa yang kemudian melahirkan suatu agama yang dikenal dengan Islam kejawen.

Sebagian masyarakat saat ini masih mengakui Islam kejawen yang berhubungan dengan adat dan kepercayaan Jawa dan konsep kepercayaan dalam agama Hindu-Buddha yang tercampur menjadi satu dan diakui sebagai agama Islam, dan agama dan agama Islam masuk dengan cara baik dan bijak.

Masayarakat jawa bercorak tersebut juga dipengaruhi para tokoh penyebar islam dijawa dengan memadukan budaya dalam perspektif ajaran islam yang dibawa oleh walisongo sebagai peran besar ajaran islam diwilayah Jawa sehingga sampai sekarang ini masih berbau budaya meskipun mayoritas baragama Islam.

Pertemuan antara agama asli Jawa dengan agama-agama baru menghasilkan pola pemahaman yang khas dalam agama Jawa. Agama Jawa bereaksi dengan cara menerima akulturasi budaya, dan selektif terhadap tradisi dan agama baru, sepanjang itu menguntungkan.

Yang dimaksud agama Jawa di sini adalah agama asli Jawa (kapitayan), kejawen, dan Islam kejawen. Agama Jawa ini cara hidupnya lebih dipengaruhi oleh tradisi Jawa pra-Islam, seperti animisme, dinamisme, Hindu, Buddha, dan Kristen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun