Mohon tunggu...
Irwan Sarbeni
Irwan Sarbeni Mohon Tunggu... Tutor - this blog is intended to publish any experiment and journey about a tourism and education sector in the perspective of visual literacy and communication

Visual literacy and communication

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Rekayasa Film Dokumenter Observatoris untuk Referensi Pengajaran Bahasa Inggris bagi Calon Tutor

6 Januari 2022   11:44 Diperbarui: 6 Januari 2022   11:48 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses pengeditan film dokumenter pendek menggunakan smartphone untuk dijadikan sebagai referensi dalam persiapan pengajaran (Dokpri)

Bagi seorang calon guru atau tutor Bahasa Inggris, meluangkan waktu untuk mencari referensi mengajar menjadi agenda wajib untuk mematangkan bekal mengajar sebelum benar-benar terjun dalam kesibukan pengajaran di lembaga kursus ataupun instansi pendidikan. 

Mengapa demikian? Sederhana! karena mengajar bahasa Inggris dan menjadikan siswa mampu berkomunikasi dengan bahasa Inggris (sebagai bahasa kedua ataupun bahasa asingnya) bukanlah perkara mudah - mengingat bahasa Inggris bukanlah bahasa asli kita (Indonesia), kurangnya kesadaran siswa akan pentingnya menguasai salah satu bahasa internasional, dan masih tertanamnya citra bahasa Inggris sebagai pelajaran yang sulit seperti halnya ke-parno-an siswa terhadap mata pelajaran matematika. 

Oleh karena itu, para calon tutor akan amat bergantung pada referensi yang aplikatif untuk menemukan dan mengadaptasi teknik mengajar yang efektif dalam proses transfer ilmu dan kemampuan berbahasa Inggris kepada siswa.

Referensi  metode atau teknik mengajar sejatinya dapat diperoleh para calon tutor dari berbagai berbagai sumber termasuk sumber instan seperti video-video tutorial yang banyak beredar di sosial media ataupun platform youtube. 

Faktanya, referensi-referensi audio visual tersebut masih menjadi referensi primer bagi sebagian besar calon tutor - tak perlu repot-repot baca, dan muatan informasinyapun gampang dicerna dan didemonstrasikan. 

Namun dalam penyelenggaraan kursus bahasa Inggris, teknik mengajar bukanlah satu-satunya substansi yang harus dikuasai oleh para calon tutor, teknik yang baik harus juga dibarengi dengan karakter tutor yang positif dan kreatif, strategi transfer ilmu, penyesuaian terhadap kondisi fisik dan psikis siswa kelas, persiapan kelas yang matang, serta penutupan kelas yang berkesan. 

Dengan demikian, para siswa tidak hanya menikmati rangkaian pembelajaran yang dikemas dalam bentuk permainan atau tantangan saja lalu melupakannya, tetapi juga menerima manfaat berupa ilmu yang aplikatif, ilmu tentang kepemimpinan dan public speaking, serta motivasi yang konstruktif untuk melanjutkan dan mengembangkan ilmu yang dipelajarinya. Hal tersebutlah yang tidak bisa didapatkan dari referensi-referensi video yang bersifat tutorial.

Jika video tutorial tidak dapat mengakomodir persyaratan referensi diatas, maka adakah alternatif referensi yang potensial?, Tentu ada!. Sesuai dengan judul yang diusung, film dokumenter observatoris dapat menjadi alternatif referensi yang potensial untuk memenuhi kebutuhan persiapan pengajaran bahasa Inggris bagi para calon tutor. 

Hal ini diketahui dari pengalaman penulis saat mengintegrasikan kegiatan produksi film dokumenter pada kelas bahasa Inggris intermediate di salah satu lembaga kursus di Kampung Inggris Pare Kediri, dimana siswa-siswanya, selain belajar bahasa Inggris lisan, juga dipersiapkan untuk mampu mengajar siswa dari kelas lain yang lebih junior melalui program 'kelas tutorial' sebagai salah satu strategi memperkuat pemahaman dan praktik berbahasa Inggris siswanya. 

Kegiatan pendampingan bertujuan untuk memandu siswa untuk menganalisa kebutuhan referensi persiapan mengajar dan membuat sendiri referensi teknik mengajar yang sesuai dengan kebutuhannya. 

Film dokumenter dengan genre dokumenteris dipilih dengan pertimbangan bahwa genre ini tidak mengintervensi peristiwa-peristiwa dan subjek-subjek yang sedang di-film-kan. 

Dengan demikian, selain memahami penerapan teknik mengajar, calon tutor juga akan lebih siap dengan kemungkinan realita yang akan mereka hadapi di lapangan kelak.

Pemberdayaan dokumenter sebagai referensi teknik mengajar dapat dicapai dalam beberapa langkah. Pertama, para calon tutor dapat menentukan terlebih dahulu kelas dan materi yang mereka anggap sentral untuk dipelajari melalui referensi audio-visual. 

Sebagai contoh, pada kelas Basic Speaking terdapat satu materi yang menjadi core subject yakni Mind-mapping, maka kegiatan pembelajaran mind-mapping pada kelas tersebutlah yang akan diangkat sebagai sampel kegiatan yang akan di-dokumenterkan. 

Kedua; para calon tutor mengidentifikasi kebutuhan referensi apa saja yang harus muncul di dalam referensi, kemudian merangkum kebutuhan tersebut ke dalam bentuk checklist adegan dan membuat urutan tayangan gambar sebagai pengganti naskah - cara ini dilakukan untuk menyederhanakan proses produksi film bagi calon tutor yang memang awam dengan keilmuan sinematografi atau produksi film . 

Ketiga, para calon tutor diberikan pembekalan teknis pengambilan gambar yang meliputi pemanfaatan fitur-fitur pada kamera smartphone yang mereka miliki dan perangkat ekternal tambahan yang dapat mendukung kerja kamera, dan tips dan trick untuk mendapatkan kualitas gambar dan audio yang baik bermodalkan kamera smartphone. 

Dan keempat, mempraktikkan pengambilan gambar dan mengevaluasi hasilnya untuk melihat kemungkinan kesalahan-kesalahan audio maupun visual yang perlu dikoreksi untuk perbaikan pada praktik pengambilan gambar berikutnya.

Berdasarkan ekperimentasi pengintegrasian dokumenter dalam pembelajaran tersebut, penulis mendapati bahwa para calon tutor, selain mereka dapat membuat sendiri referensi mengajar sesuai kebutuhannya, integrasi dokumenter dalam persiapan pengajaran menjadikan tutor lebih terbiasa dalam memanfaatkan teknologi dalam persiapan mengajarnya. 

Proses pengambilan gambar hingga editing juga ternyata memicu kreatifitas para calon tutor untuk mengolah aset-aset visual ke dalam bentuk film pendek yang referensif dan komunikatif terhadap penontonnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun