Mohon tunggu...
Irwan Sarbeni
Irwan Sarbeni Mohon Tunggu... Tutor - this blog is intended to publish any experiment and journey about a tourism and education sector in the perspective of visual literacy and communication

Visual literacy and communication

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Rekayasa Film Dokumenter Observatoris untuk Referensi Pengajaran Bahasa Inggris bagi Calon Tutor

6 Januari 2022   11:44 Diperbarui: 6 Januari 2022   11:48 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses pengeditan film dokumenter pendek menggunakan smartphone untuk dijadikan sebagai referensi dalam persiapan pengajaran (Dokpri)

Film dokumenter dengan genre dokumenteris dipilih dengan pertimbangan bahwa genre ini tidak mengintervensi peristiwa-peristiwa dan subjek-subjek yang sedang di-film-kan. 

Dengan demikian, selain memahami penerapan teknik mengajar, calon tutor juga akan lebih siap dengan kemungkinan realita yang akan mereka hadapi di lapangan kelak.

Pemberdayaan dokumenter sebagai referensi teknik mengajar dapat dicapai dalam beberapa langkah. Pertama, para calon tutor dapat menentukan terlebih dahulu kelas dan materi yang mereka anggap sentral untuk dipelajari melalui referensi audio-visual. 

Sebagai contoh, pada kelas Basic Speaking terdapat satu materi yang menjadi core subject yakni Mind-mapping, maka kegiatan pembelajaran mind-mapping pada kelas tersebutlah yang akan diangkat sebagai sampel kegiatan yang akan di-dokumenterkan. 

Kedua; para calon tutor mengidentifikasi kebutuhan referensi apa saja yang harus muncul di dalam referensi, kemudian merangkum kebutuhan tersebut ke dalam bentuk checklist adegan dan membuat urutan tayangan gambar sebagai pengganti naskah - cara ini dilakukan untuk menyederhanakan proses produksi film bagi calon tutor yang memang awam dengan keilmuan sinematografi atau produksi film . 

Ketiga, para calon tutor diberikan pembekalan teknis pengambilan gambar yang meliputi pemanfaatan fitur-fitur pada kamera smartphone yang mereka miliki dan perangkat ekternal tambahan yang dapat mendukung kerja kamera, dan tips dan trick untuk mendapatkan kualitas gambar dan audio yang baik bermodalkan kamera smartphone. 

Dan keempat, mempraktikkan pengambilan gambar dan mengevaluasi hasilnya untuk melihat kemungkinan kesalahan-kesalahan audio maupun visual yang perlu dikoreksi untuk perbaikan pada praktik pengambilan gambar berikutnya.

Berdasarkan ekperimentasi pengintegrasian dokumenter dalam pembelajaran tersebut, penulis mendapati bahwa para calon tutor, selain mereka dapat membuat sendiri referensi mengajar sesuai kebutuhannya, integrasi dokumenter dalam persiapan pengajaran menjadikan tutor lebih terbiasa dalam memanfaatkan teknologi dalam persiapan mengajarnya. 

Proses pengambilan gambar hingga editing juga ternyata memicu kreatifitas para calon tutor untuk mengolah aset-aset visual ke dalam bentuk film pendek yang referensif dan komunikatif terhadap penontonnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun