Film dokumenter dengan genre dokumenteris dipilih dengan pertimbangan bahwa genre ini tidak mengintervensi peristiwa-peristiwa dan subjek-subjek yang sedang di-film-kan.Â
Dengan demikian, selain memahami penerapan teknik mengajar, calon tutor juga akan lebih siap dengan kemungkinan realita yang akan mereka hadapi di lapangan kelak.
Pemberdayaan dokumenter sebagai referensi teknik mengajar dapat dicapai dalam beberapa langkah. Pertama, para calon tutor dapat menentukan terlebih dahulu kelas dan materi yang mereka anggap sentral untuk dipelajari melalui referensi audio-visual.Â
Sebagai contoh, pada kelas Basic Speaking terdapat satu materi yang menjadi core subject yakni Mind-mapping, maka kegiatan pembelajaran mind-mapping pada kelas tersebutlah yang akan diangkat sebagai sampel kegiatan yang akan di-dokumenterkan.Â
Kedua; para calon tutor mengidentifikasi kebutuhan referensi apa saja yang harus muncul di dalam referensi, kemudian merangkum kebutuhan tersebut ke dalam bentuk checklist adegan dan membuat urutan tayangan gambar sebagai pengganti naskah - cara ini dilakukan untuk menyederhanakan proses produksi film bagi calon tutor yang memang awam dengan keilmuan sinematografi atau produksi film .Â
Ketiga, para calon tutor diberikan pembekalan teknis pengambilan gambar yang meliputi pemanfaatan fitur-fitur pada kamera smartphone yang mereka miliki dan perangkat ekternal tambahan yang dapat mendukung kerja kamera, dan tips dan trick untuk mendapatkan kualitas gambar dan audio yang baik bermodalkan kamera smartphone.Â
Dan keempat, mempraktikkan pengambilan gambar dan mengevaluasi hasilnya untuk melihat kemungkinan kesalahan-kesalahan audio maupun visual yang perlu dikoreksi untuk perbaikan pada praktik pengambilan gambar berikutnya.
Berdasarkan ekperimentasi pengintegrasian dokumenter dalam pembelajaran tersebut, penulis mendapati bahwa para calon tutor, selain mereka dapat membuat sendiri referensi mengajar sesuai kebutuhannya, integrasi dokumenter dalam persiapan pengajaran menjadikan tutor lebih terbiasa dalam memanfaatkan teknologi dalam persiapan mengajarnya.Â
Proses pengambilan gambar hingga editing juga ternyata memicu kreatifitas para calon tutor untuk mengolah aset-aset visual ke dalam bentuk film pendek yang referensif dan komunikatif terhadap penontonnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H