Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Jangan Tinggalkan Pembayaran Tunai, Bisa Mengurangi Nafsu Belanja

21 Januari 2025   06:03 Diperbarui: 21 Januari 2025   06:03 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pembayaran tunai|dok. Kompas/Kornelis Kewa Ama

”Konsumen membelanjakan lebih banyak saat menggunakan metode pembayaran non-tunai dibandingkan dengan uang tunai,” kata Lachland Schomburgk, mahasiswa program doktoral University of Adelaide yang memimpin penelitian.

Adapun kalau berbelanja yang pembayarannya dilakukan secara tunai, akan dapat mengerem hasrat belanja berlebih.

Logikanya, kalau dengan membayar tunai, kita langsung merasakan isi dompet yang makin tipis, sehingga akan berpikir matang untuk berbelanja lagi.

Kita akan bertanya kepada diri sendiri, apakah barang yang akan dibeli betul-betul kita butuhkan atau karena sekadar menurutkan hawa nafsu.

Maka, berbelanjalah di kios pinggir jalan atau di warung tetangga, juga di pasar tradisional yang mayoritas pedagangnya belum menyediakan fasilitas pembayaran non tunai.

Kalau berbelanja di minimarket, apalagi di mal-mal, si penjual cenderung mengarahkan pembeli untuk menggunakan pembayaran non tunai. Bahkan, ada penjual yang tidak menerima uang tunai.

Demikian pula untuk kaum rebahan yang terbiasa berbelanja secara online, pasti akan sulit melepaskan diri dari penggunaan sistem pembayaran non tunai.

Sekali lagi, demi mengerem keinginan boros dalam berbelanja, membayar secara tunai dapat membantu mengerem keinginan itu.

Untuk itu, kita harus tahan godaan ketika tanpa diminta di hape kita muncul berbagai program promo yang tidak perlu dibayar secara tunai, termasuk tawaran paylater.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun