Bahkan, di acara talk show TV One pada Jumat (3/1/2025), panelis Titi Anggraini mengatakan bahwa  parpol yang tidak mengajukan paslon bisa tidak diikutsertakan pada pilpres berikutnya.
Pertanyaannya, apakah peta politik Indonesia akan berubah secara signifikan? Rasa-rasanya kita akan kecewa jika berharap akan terwujud peta baru dengan persaingan yang sehat antar banyak pasangan calon.
Peta politik Indonesia 2029, diperkirakan tetap akan terpusat pada rivalitas koalisi gemuk (KIM Plus) yang akan mengusung kembali  incumbent Prabowo Subianto.Â
KIM Plus akan disaingi oleh paslon dari PDI Perjuangan. Barangkali juga ada parpol yang kembali memajukan Anies Baswedan. Apalagi, jika Anies berhasil membuat parpol baru dalam waktu dekat.
Politik uang atau politik transaksional, secara diam-diam diduga akan tetap berjalan, yang menjadi ancaman serius bagi terwujudnya pemilu yang demokratis.
Politik transaksional terjadi ketika dalam menjalankan praktik politik didasarkan pada konsep transaksi, yaitu ada yang memberi dan menerima.Â
Politik transaksional ini bisa terjadi dalam banyak bentuk, di antaranya adalah mahar politik, serangan fajar, dan dana kampanye.
Mahar politik adalah uang yang dibayarkan oleh pihak tertentu untuk mendapatkan restu agar dapat menjadi calon dalam pemilu.
Serangan fajar adalah memberikan sesuatu untuk mempengaruhi pemilih agar memilih calon tertentu. Pemberian ini bisa dalam bentuk materi berupa uang, maupun kebutuhan sehari-hari seperti sembako.Â
Pemberian ini disebut serangan fajar karena biasanya pemberian dilakukan pada pagi hari tepat sebelum waktu pemilihan dimulai.
Dana Kampanye diatur bahwa yang boleh diterima dari sejumlah sumber dibatasi nominalnya. Namun, diduga dana kampanye bisa diboncengi politik transaksional.