Ada pula kemudahan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Sebagai contoh, seorang warga bernama Sita Sari (29 tahun) mengungkapkan alasannya belum mengurus administrasi pindah domisili dari Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, ke Desa Ragajaya, Bojong Gede, Kabupaten Bogor.
Menurut Sita, memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Jakarta punya beberapa keuntungan. Salah satunya lebih mudah mendapatkan akses fasilitas kesehatan.
“KTP Jakarta itu enak banget. Yang saya rasakan, itu soal akses kesehatan ya. Misal sakit dan punya BPJS, itu (administrasinya) enggak ribet gitu, tinggal datang ke Puskesmas,” ujar Sita saat dihubungi Kompas.com, Kamis (17/4/2024).
Tapi, kisah yang dialami Sita di atas sulit untuk diulang kembali. Soalnya, Pemprov DKI Jakarta telah menonaktifkan KTP Jakarta bagi pemegangnya yang berdomisili tidak lagi di Jakarta.
Masalahnya, dari sistem yang digunakan pemprov DKI Jakarta tersebut, tetap masih ada yang luput dari pemantauan.
Pertanyaannya, apakah dengan kesadaran sendiri, warga kota satelit yang masih ber-KTP Jakarta mau mengurus pergantian KTP?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H