Triple Minoritas dalam judul di atas adalah status yang disandang Sherly Tjoanda dalam ajang pemilihan gubernur Maluku Utara, yakni seorang perempuan, non muslim, dan etnis Tionghoa.
Seperti diketahui, tak banyak perempuan di negara kita yang menjadi gubernur. Tak banyak pula non muslim, apalagi yang keturunan Tionghoa, yang berhasil menang Pilkada di provinsi yang mayoritas muslim.
Menurut data statistik, komposisi penduduk di Maluku Utara sekitar 74 persen menganut agama Islam. Adapun Sherly memeluk agama Kristen Protestan.
Tapi, dengan status triple Minoritas itu tidak menghalangi langkah Sherly Tjoanda dalam kontestasi pemilihan gubernur di salah satu provinsi di bagian timur Indonesia .
Dari hasil hitung cepat, pasangan Sherly Tjoanda-Sarbin Sehe mendapatkan 50,37 persen suara, unggul jauh dari 3 pasangan lainnya.
Hebatnya, Sherly tidak ada rencana sama sekali untuk menjadi pejabat publik. Dapat dikatakan, semuanya terjadi secara kebetulan, seakan sudah ditakdirkan Tuhan.
Hal itu bermula karena meninggalnya suaminya Benny Laos dalam usia 52 tahun, yang merupakan suami tercinta dari Sherly yang kini berumur 42 tahun.
Benny Laos, meninggal dunia setelah speedboat alias perahu motor yang ditumpanginya terbakar di Pulau Taliabu pada Sabtu (12/10/2024).
Pasangan yang telah menikah selama 19 tahun ini dikarunia 3 orang anak, yakni dua putra dan satu putri.
Artinya, sebetulnya Sherly masih dalam suasana berduka saat memutuskan maju sebagai calon gubernur, sebagai pengganti Benny.