Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Anak Bunuh Ayah dan Nenek, Motifnya Belum Terungkap

5 Desember 2024   07:46 Diperbarui: 5 Desember 2024   08:02 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berita yang mengerikan terjadi pada Sabtu (30/11/2024) di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan.  Seorang anak yang masih berusia 14 tahun melakukan tindakan yang tidak masuk akal, yakni jadi pelalu tunggal pembunuhan.

Pembunuhan yang dilakukan oleh MAS (inisial si anak) terjadi pada dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Dua orang tewas yaitu sang ayah APW (40 tahun) dan neneknya, RM (69 tahun).

Sementara ibu pelaku (AP, 40 tahun) juga akan dihabisi oleh anaknya tersebut. Tapi, si ibu yang mengalami luka tusuk, berhasil menyelamatkan diri dan sekarang sedang menjalani perawatan di rumah sakit.

Dalam kasus ini, MAS yang berhasil diamankan ketika melarikan diri tak lama setelah kejadian di atas, telah ditetapkan sebagai tersangka atau anak yang berkonflik dengan hukum (ABH) oleh pihak kepolisian. 

Ia dikenakan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan subsider Pasal 351 ayat 3 KUHP tentang penganiayaan serta Pasal 44 ayat 2 dan ayat 3 UU KDRT.

Namun, polisi tidak melakukan penahanan terhadap MAS karena masih di bawah umur. Ia kini dititipkan di rumah aman (safe house) Badan Pemasyarakatan Kementerian Sosial (Bapas Kemensos).

Belum terungkap apa sebenarnya motif MAS membunuh ayah dan neneknya serta melukai ibunya sendiri. Namun, dari pemeriksaan sementara, pelaku mengaku mendapatkan 'bisikan meresahkan'.

Tentu, pengakuan mendapat "bisikan" agak sulit dibuktikan secara keilmuan, sementara si pelaku ini tidak terlihat indikasi ke arah punya kelainan kejiwaan.

Oleh karena itu, polisi masih terus mendalami motif MAS nekat melakukan aksinya. Polisi juga membantah isu yang menyebut aksi pembunuhan itu disebabkan karena MAS dipaksa belajar oleh orang tuanya.

Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi mengatakan bantahan itu, seperti yang disampaikan MAS kepada penyidik saat proses pemeriksaan.

"Ya kita bertanya karena banyak beredar dia dipaksa untuk belajar. Tetapi sejauh ini, setelah kita tanyakan, dia memang disuruh belajar, tapi dia itu sudah hal biasa bagi anak yang berkonflik dengan hukum ini. Jadi itu memang menjadi kebiasaan dari ibu bapaknya, dia disuruh belajar," kata Nurma kepada wartawan, Rabu (4/12/2024).

Novita Tandry, seorang psikolog anak yang menjadi narasumber di salah satu stasiun televisi mengungkapkan cerita setelah ia berkesempatan berdialog dengan MAS.

Menurut Novita, MAS adalah anak yang cerdas dan juga bukan anak yang nakal. Tapi, si anak memang sering tertidur di kelas sekolahnya.

Di malam hari, si anak sering tidur larut malam, seperti saat pembunuhan terjadi pada pukul 01.00, beberapa saat sebelumnya ia masih chat dengan temannya. 

Namun, di ponsel si anak tidak ditemukan konten yang aneh-aneh sesuai hasil pemeriksaan pihak kepolisian.

Namun, Novita belum bisa menyimpulkan apa yang menjadi motif pembunuhan. "Masih perlu pendalaman dan melibatkan tim dari beberapa bidang keahlian," kata Novita.

Hikmah dari kejadian tragis tersebut, Novita berpesan kepada para orang tua, tentang bagaimana sebaiknya bersikap kepada anak.

Dari sisi parenting, tindakan orang tua harus mampu membuat si anak yakin bahwa ia disayangi atau dicintai sepenuh hati oleh orang tuanya, dipercaya oleh orang tuanya, dan didengar perkataannya oleh orang tuanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun