Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Soal Dukungan Pemerintah pada Peternak Sapi Perah

20 November 2024   07:01 Diperbarui: 20 November 2024   07:04 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Langkah yang diambil Mentan Andi Amran Sulaiman didukung sepenuhnya oleh Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita.

"Langkah ini membuktikan keberpihakan pemerintah kepada para peternak rakyat,” ujar Menperin Agus Gumiwang dikutip dari Antara, Selasa (12/11/2024).

Produksi susu dalam negeri saat ini baru memenuhi kebutuhan industri pengolahan susu sebesar 20 persen atau sekitar 750 ribu ton. 

Dari jumlah tersebut, sekitar 530 ribu ton bahan baku susu segar dipasok oleh Gabungan Koperasi Susu Indonesia yang terdiri dari 59 koperasi dan 44.000 peternak dengan kualitas susu yang memenuhi standar. 

Sedangkan 80 persen kebutuhan bahan baku susu masih harus dipenuhi secara impor. Mungkin terlalu besarnya susu impor inilah yang oleh peternak sapi perah dianggap menjadi sumber masalah.

Bukankah aksi buang susu di Boyolali memperlihatkan produksi susu yang tidak terserap karena industri pengolahan susu lebih mengutamakan susu impor.

Produsen susu olahan berdalih kualitas susu domestik belum sebaik susu impor. Maka, untuk meningkatkan kualitas susu, diperlukan pembinaan oleh Kementan.

Pembinaan dimaksud mencakup semua hal dalam siklus produksi, mulai dari pemerahan, penyimpanan, dan penanganan agar dapat memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan industri.

Jadi, dalam menyoal keberpihakan pemerintah kepada peternak sapi perah, bukan sekedar kebijakan yang diperlukan, tapi juga pembinaan yang tepat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun