Kata kuncinya, komunikasi yang terbuka, ungkapkan kelemahan pasangan dengan cara yang baik, dan komunikasi itu bersifat timbal balik.
Maksudnya, komunikasi itu saling mendengarkan dengan sepenuh hati, tidak hanya sekadar mengungkapkan keluhan atau ketidaksenangan.
Kalau pakai emosi atau masing-masing mau menang sendiri, tak ada take and give, maka terjadilah lonely marriage. Ini sangat menyiksa batin.
Mau bercerai mungkin cemas  dengan nasib anak-anak, atau takut omongan negatif orang lain. Atau yang perempuan mungkin akan tidak nyaman bila menjadi janda.Â
Padahal, kalau memang sudah tertutup sama sekali pintu komunikasi dua arah, pasutri hanya saling mendiamkan, barangkali perceraian layak untuk dipertimbangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H