Kue klepon merupakan salah satu kue tradisional atau jajanan pasar yang cukup banyak penggemarnya hingga sekarang. Enaknya kue klepon terletak pada sensasi gula merahnya.
Tapi, perlu agak berhati-hati ketika kita melahap kue klepon. Jangan sampai karena keenakan, gula merahnya muncrat mengenai wajah dan pakaian, yang membuat kita malu jika lagi bersama orang lain.
Ngomong-ngomong, ada yang sedikit menggelitik. Kalau dicermati, ternyata yang secara turun temurun kita sebut sebagai gula merah, sebenarnya berwarna coklat muda atau ada juga yang coklat tua.
Perlu diketahui, gula merah berbeda dengan gula aren. Gula merah disebut juga gula Jawa yang dalam bahasa Inggris sebutannya betul sesuai warna, yakni brown sugar.
Gula merah dibuat dari sari atau nira batang pohon palem ataupun kelapa dan warnanya coklat gelap.
Adapun gula aren dibuat dengan mengambil sari atau nira dari pohon aren dan berwarna coklat yang lebih terang.
Dalam hal membuat kue klepon, baik gula merah atau gula aren, sama-sama bisa digunakan. Tapi, kue klepon dengan gula merah lebih lazim.
Tidak hanya kue klepon, beberapa kue tradisional atau jajanan pasar lainnya juga berisi gula merah seperti kue putu, kue rangi khas Betawi, dan kue awug khas Sunda.
Nah, kalau kita cari referensi kenapa disebut gula merah, padahal sebetulnya berwarna coklat, didapat penjelasan berikut ini.
Konon, zaman dahulu kala, nenek moyang kita mendapatkan informasi nama warna hanya terbatas pada warna pokok saja seperti merah, biru, hitam dan kuning.Â
Zaman dulu belum sepopuler sekarang, masih belum ada informasi tentang warna ungu, oranye ataupun warna coklat.Â
Sedangkan untuk warna gula merah yang sebenarnya warna coklat ini diberi nama sesuai dengan kemiripan warna yang paling dekat.Â
Karena dulu informasi warna coklat masih belum diketahui sedangkan warna yang mirip adalah warna merah, maka orang zaman dulu menyebutnya warna merah.
Itu juga yang terjadi pada bawang merah, yang sebetulnya berwarna ungu. Nama tersebut digunakan hingga sekarang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H