Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Stres Ketika Utang Pinjol dan Paylater Sudah Menggunung

3 Oktober 2024   06:13 Diperbarui: 3 Oktober 2024   13:40 1244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dok. shutterstock, dimuat tempo.co

Awalnya, jumlah belanjaan Dina masih tertutupi dari gaji dan bonusnya. Tapi, jangan mengira penghasilan Dina besar. 

Gaji tetapnya relatif kecil, hanya kalau Dina berhasil menggaet nasabah baru, akan ada bonus. Masalahnya, tidak gampang mendapatkan nasabah baru.

Dengan gaya Dina berbelanja yang "dikit-dikit lama-lama jadi bukit" itu, jelas akhirnya tak tertutupi dari penghasilannya.

Dina makin kebablasan karena banyaknya notifikasi di gawainya yang menawarkan pinjaman online (pinjol), dan juga metode pembayaran paylater, dengan syarat amat mudah.

Apakah sudah termasuk doom spending atau bukan, tahu-tahu utang Dina di beberapa aplikasi pinjol dan paylater telah ratusan juta rupiah.

Kenapa demikian besar utangnya? Karena untuk melunasi utang lama, Dina meminjam lagi dari pinjol yang lain, semacam gali lubang tutup lubang.

Akhirnya Dina stres berat karena lubangnya terlalu besar dan dalam, tak bisa lagi ditutupi.

Kakaknya yang selama ini tidak tahu, akhirnya tahu juga setelah curiga melihat gaya hidup adiknya. Apalagi, kemudian Dina kelihatan menyimpan rahasia yang membuatnya mentalnya down.

Dengan pendekatan dari hati ke hati, Dina mengakui semua perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginya.

Terpaksa kakaknya mengambil pinjaman di sebuah bank syariah dengan jangka waktu 10 tahun yang dicicil dari gajinya, untuk melunasi semua utang si adik.

Kalau Dina yang meminjam di bank, sudah pasti ditolak karena namanya sudah masuk daftar hitam di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) karena tunggakan pinjamannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun