Padahal, ini tentang kegetiran suara hati seorang ibu yang punya suami mencari nafkah di tanah rantau, tapi si ibu punya anak banyak yang harus diasuhnya.
"Antahlah Yuang, kok pulang Abak ang, adiak ang juo nan batambah," demikian bunyi anekdot itu.Â
Terjemahan bebasnya kira-kira seperti ini, "Entahlah Nak, kalau ayahmu pulang, adikmu juga yang akan bertambah."
Kalau kita resapi kata-kata di atas, jelas bukan hal yang lucu, melainkan suatu kepasrahan dari seorang ibu, sambil menyindir suaminya.Â
Bukankah yang diinginkan si ibu, agar setiap pulang suaminya dari rantau akan ada peningkatan kesejahteraan, bukan peningkatan jumlah anak.
Maka, beruntunglah pasutri zaman sekarang yang ada apa-apa selalu didiskusikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H