Pertama, saat kinerja individual pekerja mengalami penurunan drastis. Kinerja ini bisa menyangkut produktivitas, kreativitas dan inisiatif yang biasanya muncul, tiba-tiba mandeg.
Kedua, adanya perubahan suasana hati dari yang biasanya nyaman menjadi tidak nyaman, penuh kecemasan dan setiap mau memulai pekerjaan terasa sekan-akan ada beban berat.
Ketiga, munculnya masalah interpersonal, mungkin dengan atasan atau rekan kerja. Akibatnya, ada perasaan ingin sendiri biar lebih tenang.
Keempat, bisa pula pekerja yang stres berubah tingkah lakunya jadi tidak sabar, pemarah, dan tidak lagi melakukan hal-hal yang selama ini jadi hobi atau minatnya.
Kelima, stres  di tempat kerja pada akhirnya akan berdampak pada munculnya penyakit secara fisik, seperti sakit kepala, tekanan darah tinggi, dan sebagainya.
Nah, yang terpenting tentu bagaimana cara mengatasi stres di tempat kerja. Lebih cepat diatasi akan lebih baik. Inilah yang dipaparkan berikut ini.
Pertama, setiap pekerja perlu mengetahui batas maksimun kemampuannya. Tujuannya, agar mengoptimalkan waktu yang dibutuhkan dan tidak membuat pekerjaan berikutnya tertunda.
Hal ini juga perlu agar si pekerja punya metode atau strategi, sehingga pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik serta menghindari kelelahan berlebihan.
Kedua, setiap pekerja perlu sharing dengan rekan kerjanya. Membuka obrolan dengan rekan dapat menciptakan suasana kerja yang lebih positif.Â
Dengan bersikap positif dan optimis, kita bisa rileks sejenak dan suasana kerja akan terasa lebih nyaman. Jam istirahat bisa dipakai untuk sharing.
Manajemen perusahaan yang baik malah sengaja mengumpulkan semua anggota tim, untuk saling menceritakan apa yang diharapkan masing-masing anggota dan kendala apa yang dihadapinya.