Keempat, mereka yang tinggal di lokasi yang baru saja terkena bencana alam dan berdampak pada kehidupan masyarakat di sekitar lokasi terjadinya bencana itu.
Seperti diketahui, negara kita termasuk negara yang rawan bencana alam, mulai dari erupsi gunung berapi hingga gelombang tsunami. Belum lagi musibah banjir dan tanah longsor yang relatif sering terjadi.Â
Kelima, mereka yang baru terkena musibah. Jika bencana alam berdampak secara massal, maka musibah yang dimaksud di sini bersifat individual. Contohnya, musibah kecelakaan lalu lintas, kebakaran, dan sebagainya.
Pokoknya, mereka yang masuk kelas menengah namun belum kokoh kedudukannya, sangat gampang terjerembab karena hal-hal di atas atau sebab lainnya.
Jika kelas menengah itu turun kelas, sementara tetap harus mencicil kredit kepemilikan rumah dan kendaraan, ini juga masuk rentan menjadi kelompok Sadikin dan Jamila.
Bagaimana caranya agar kelas menengah yang mepet ke kelas bawah ini terhindar dari Sadikin dan Jamila?
Apakah mereka memang tidak boleh sakit? Tak ada orang yang ingin sakit, tapi kemungkinan sakit harus diantisipasi. Jika tidak menunggak iuran BPJS Kesehatan, tentu lebih terjamin.Â
Apakah pemerintah tak boleh selektif memberikan subsidi? Mengingat anggaran pemerintah sangat terbatas, wajar saja bila pemerintah ingin pemberian subsidi hanya untuk kelas sangat bawah.
Nah, ada beberapa hal yang perlu dilakukan, baik oleh individu, maupun oleh pemerintah, agar kesejahteraan kelas menengah yang agak berat ke bawah itu tidak nyungsep.
Pertama, bagi individu yang merasa masuk kelompok rawan turun kelas, dari sisi pengeluaran perlu lebih berhemat.Â
Caranya, dengan memikir ulang setiap akan membeli sesuatu, apakah barang yang akan dibeli itu betul-betul dibutuhkan. Jangan membeli sesuatu sekadar untuk menaikkan gengsi.