Lagi pula, di internal PDIP ada sebagian yang tak suka dengan Anies. Demikian pula bila mengusung Ahok (yang elektabilitasnya cukup tinggi, namun di bawah Anies), akan ada pula sebagian yang tidak nyaman.
Bukankah dulu Anies dan Ahok dinilai banyak pengamat telah membelah masyarakat karena memainkan politik identitas?
Jadi, sangat gampang menjustifikasi pilihan terhadap Pramono Anung. Ia sosok yang aman, tidak kontroversial di mata pemerintah.Â
Selain kader murni PDIP, Pramono juga bagian dari pemerintahan Joko Widodo. Pramono diizinkan Jokowi untuk ikut Pilkada, tanpa harus mundur dari posisinya sebagai Sekretaris Kabinet.
Begitu juga Rano Karno, yang relatif dekat dengan semua kalangan dan keaktorannya sagat dikenal. Tentu, tim suksesnya sudah punya strategi untuk menaikkan elektabilitas Pramono-Rano.
Banyak pengamat menduga, Pramono-Rano akan gampang dikalahkan Ridwan Kamil-Suswono. Apakah memang begitu? Mari kita tunggu.
Kalaupun Pramono menang, diduga Jokowi dan Prabowo bisa menerima dengan ikhlas, meskipun pilihan pertamanya Ridwan Kamil-Suswono.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H