Soalnya, Anies Baswedan diperkirakan terpaksa minggir dari kontestasi, karena tidak ada parpol yang mengusungnya.
PDIP hingga sekarang belum memutuskan siapa calonnya, tapi PDIP mungkin mengalami kesulitan untuk bekerja sama dengan partai di luar KIM Plus.
Jika KIM Plus berhadapan dengan kotak kosong, Kang Emil bisa jadi akan menang mudah. Tapi, warga Jakarta bisa pula mempermalukannya dengan memenangkan kotak kosong.
Berdasarkan survei elektabilitas, Anies menempati posisi tertinggi. Nah, warga yang setia dengan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu boleh jadi akan memilih kotak kosong, sebagai hukuman karena parpol gagal menyerap aspirasi mereka.
Syukurlah, Pilkada DKI Jakarta dipastikan tidak akan menghadirkan kotak kosong, karena munculnya calon independen atas nama Dharma Pongrekun dan Kun WardanaÂ
Dharma-Kun dipastikan lolos setelah KPU DKI Jakarta menyelenggarakan rapat pleno verifikasi faktual terhadap syarat dukungan minimal pencalonan pada Kamis (15/8/2024).
Tapi, kalau pun Kang Emil akhirnya terpilih, legitimasi demokrasinya bisa dipertanyakan bila tingkat partisipasi pemilih sangat rendah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H